Apple memutuskan untuk menerbangkan sekitar 600 ton iPhone dari India ke Amerika Serikat sebagai respons terhadap kebijakan tarif resiprokal yang diperkenalkan oleh Presiden Donald Trump. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 1,5 juta unit iPhone, dengan berat kemasan mencapai 350 gram, termasuk kabel pengisi daya.
Perusahaan ini berhasil melobi otoritas bandara India untuk memungkinkan jutaan unit iPhone melintasi bea cukai dengan cepat, dalam waktu sekitar 6 jam, yang sebelumnya memakan waktu hingga 30 jam. Apple menggunakan aturan ‘green coridor’ untuk memperlancar pengiriman iPhone dari India ke AS.
Dalam rangka percepatan pengiriman, Apple juga telah meningkatkan produksi hingga 20% di pabrik-pabrik di India dan menambah jumlah pekerja serta memperpanjang jam operasional di pabrik Foxconn. Meskipun rencana percepatan bea cukai telah disusun sejak lama, pemerintah India, termasuk Perdana Menteri Narendra Modi, memberikan dukungan penuh kepada Apple.
Keputusan penundaan tarif yang diumumkan Trump, kecuali untuk China, memberikan angin segar bagi perusahaan teknologi seperti Apple. Kebijakan tarif tersebut sebelumnya telah menyebabkan ketegangan antara China dan AS, dengan keduanya menerapkan tarif impor satu sama lain. Meskipun tarif untuk India ditangguhkan, keputusan Trump menunda tarif resiprokal selama 90 hari kepada banyak negara kecuali China, memiliki dampak besar pada kelancaran produksi dan pengiriman perangkat Apple.