Prediksi Harga Bitcoin USD 250.000 di 2025: Analisis Tokoh Blockchain

by -15 Views

Pasar kripto dunia mengalami pemulihan signifikan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda rencana tarif timbal balik atau resiprokal kepada lebih dari 70 negara. Keputusan Donald Trump ini untuk sementara meredakan kecemasan pasar, dampaknya positif terhadap aset digital dengan harga Bitcoin (BTC) kembali di atas USD 82.000. Meskipun tren naik kembali terjadi, Bitcoin tetap turun 25% dari titik tertinggi sepanjang masa di USD 109.000.

Charles Hoskinson, salah satu pendiri perusahaan rekayasa blockchain IOG dan platform blockchain Cardano, meyakini bahwa harga Bitcoin bisa melonjak hingga USD 250.000 pada akhir tahun ini atau tahun depan. Penurunan pasar baru-baru ini terutama didorong oleh ketidakpastian global dan tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump. Namun, dalam percakapan dengan CNBC, Hoskinson tetap optimis tentang masa depan Bitcoin.

Hoskinson yakin pasar akan stabil dan bahwa suku bunga Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) akan lebih rendah, yang bisa memicu lonjakan investasi ke dalam mata uang kripto. Ia juga mencatat bahwa kenaikan Bitcoin akan didorong oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan kepemilikan kripto global sebesar 13% dari tahun ke tahun, yang kini berjumlah 659 juta orang. Perubahan geopolitik juga menjadi faktor penting, seperti meningkatnya ketegangan antara kekuatan dunia seperti AS, China, dan Rusia, yang menunjukkan bahwa pergerakan menuju sistem keuangan terdesentralisasi seperti Bitcoin bisa terjadi.

Selain itu, Hoskinson menyoroti kemungkinan disahkannya peraturan kripto utama, seperti Undang-Undang Struktur Pasar Aset Digital dan Perlindungan Investor, yang memberikan kejelasan bagi industri ini. Adopsi stablecoin oleh perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Microsoft juga menjadi perkembangan signifikan. Menurut Hoskinson, hal ini dapat mengubah transaksi global dengan mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan pembayaran lintas batas. Meskipun pasar kripto diprediksi akan mengalami kelesuan sementara dalam beberapa bulan ke depan, Hoskinson memperkirakan lonjakan minat spekulatif yang signifikan akan terjadi sekitar bulan Agustus atau September.

Source link