Mantan Direktur Kebijakan Publik Global Facebook, Sarah Wynn-Williams, mengungkapkan rahasia gelap yang terjadi di balik media sosial raksasa milik Mark Zuckerberg. Dalam kesaksiannya kepada Senat AS, Wynn-Williams menyoroti praktik Meta (termasuk Facebook dan Instagram) yang secara aktif menargetkan remaja dengan iklan berdasarkan emosi mereka. Klaim ini pertama kali diungkapkan dalam bukunya yang berjudul ‘Careless People’, di mana ia mengabadikan pengalaman kerjanya di Facebook. Ia menekankan sikap acuh tak acuh dari petinggi Facebook seperti Zuckerberg dan Sandberg dalam mengelola platform Meta dan potensinya untuk melakukan hal-hal berbahaya.
Pada kesaksiannya, Wynn-Williams juga menyoroti bagaimana Instagram dapat membahayakan anak muda, yang sebelumnya menjadi subjek penyelidikan kongres pada tahun 2021. Ia menunjukkan bahwa Meta secara khusus menargetkan remaja dengan iklan tertentu ketika mereka sedang dalam kondisi emosional tertentu seperti depresi. Meta bisa mengidentifikasi saat remaja merasa tidak berharga atau gagal, dan kemudian membagikan informasi ini kepada pengiklan untuk tujuan promosi. Hal ini menunjukkan bagaimana Meta memanfaatkan kerentanan pengguna muda untuk kepentingan pemasaran.
Meskipun Meta membantah tuduhan yang disampaikan oleh Wynn-Williams, bukti internal dan chat antara petinggi Facebook menunjukkan sebuah sisi gelap dari praktik perusahaan tersebut. Wynn-Williams juga mengungkapkan fakta bahwa banyak petinggi teknologi yang tidak mengizinkan anak mereka menggunakan produk yang mereka kembangkan, menunjukkan tingkat hipokrasi yang tinggi di Silicon Valley. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya kebijakan yang lebih ketat untuk melindungi konsumen, terutama remaja, dari praktik pemasaran yang merugikan.