Honda akan mengakhiri kolaborasinya dengan Red Bull pada akhir tahun ini dan bergabung dengan tim yang bermarkas di Silverstone untuk musim 2026 dan seterusnya. Meskipun Aston Martin akan memiliki keputusan akhir dalam susunan pembalapnya, yang saat ini terdiri dari juara dua kali Fernando Alonso dan pembalap Kanada Lance Stroll, Honda masih akan “menyuarakan pendapatnya” tentang masalah ini. Dalam sebuah wawancara, Koji Watanabe, Presiden Honda Racing Corporation, menjelaskan bahwa meskipun jumlah kursi akan dikurangi, Honda akan terus menyuarakan pendapatnya dalam menentukan pembalap untuk tahun 2026 dan seterusnya. Watanabe juga merefleksikan kemitraan yang sukses antara Honda dan Red Bull, yang baru jadi sorotan dengan kemenangan Verstappen di Suzuka.
Rumor seputar masa depan pembalap Jepang, Yuki Tsunoda, mengindikasikan kepindahannya ke Aston Martin. Namun, karena Tsunoda baru-baru ini mendapatkan kesempatan duduk di kursi Red Bull bersama Max Verstappen, belum ada konfirmasi mengenai kepindahannya. Honda sendiri akan pindah dari Red Bull ke Aston Martin sebagai pemasok power unit seiring dengan era baru regulasi F1. Ini merupakan pemindahan dari powertrain Mercedes pada tahun 2023, dan menandai kembalinya Honda ke olahraga ini dengan pendorong hibrida yang lebih ramah lingkungan. CEO Honda, Toshihiro Mibe, menjelaskan bahwa salah satu alasan utama keputusan Honda untuk kembali ke F1 adalah untuk mendukung tujuan netralitas karbon dan pengembangan teknologi elektrifikasi.
Kemitraan Honda dengan Red Bull yang sukses dan keputusan untuk beralih ke Aston Martin menunjukkan komitmen Honda dalam mendukung tujuan keberlanjutan dan teknologi canggih dalam dunia balap. Dengan langkah ini, Honda akan terus memberikan kontribusi positifnya dalam industri balap dan menghadirkan inovasi yang ramah lingkungan. Migrasi ke Aston Martin juga akan membuka peluang baru bagi Honda untuk terus meraih kesuksesan dengan pembalap-pembalapnya di masa depan.