Keputusan Red Bull melakukan pertukaran antara Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda telah menciptakan kontroversi di kalangan penggemar. Banyak yang mengecam keputusan tim Milton Keynes tersebut, mengritik pembatasan kesempatan Lawson untuk membuktikan kemampuannya, terutama karena Max Verstappen belum sepenuhnya puas dengan performa RB21. Christian Horner, manajer tim Red Bull, berbicara kepada Sky Sports tentang keputusan tersebut saat berada di Tokyo untuk acara uji coba dengan kedua tim. Horner menyatakan bahwa tim Red Bull mungkin terlalu tergesa-gesa dalam mempromosikan pembalap muda di masa lalu, seperti halnya yang terjadi dengan Alex Albon dan Pierre Gasly. Meskipun demikian, dia menjelaskan bahwa tim memiliki program pembalap muda yang bertujuan untuk mengembangkan dan menginvestasikan bakat-bakat baru.
Lawson sendiri telah menyatakan kekecewaannya atas demosi ke Racing Bulls. Dia menegaskan bahwa keputusan tersebut bukanlah keputusannya dan bahwa dia berusaha untuk memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin di Formula 1. Meski keputusan tersebut mengejutkan baginya, Lawson berharap untuk dapat menunjukkan performa terbaiknya di masa yang akan datang. Meskipun ini mungkin menjadi pukulan berat bagi Lawson, tim Racing Bulls telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Semua permasalahan ini menjadi sorotan menarik dalam dunia balap Formula 1, menarik minat penggemar untuk mengetahui perkembangan selanjutnya.