Pemimpin Kripto Melesat ke Puncak Daftar Miliarder

by -10 Views

Pasar kripto mengalami tekanan setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang signifikan. Hal ini membuat harga Bitcoin, aset utama dalam dunia kripto, mengalami fluktuasi tajam karena ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan tersebut. Setelah rincian tarif diumumkan pada 3 April 2025, harga Bitcoin sempat mencapai USD 87.000 sebelum akhirnya turun ke level USD 82.000. Penurunan ini sejalan dengan pelemahan yang juga terjadi di pasar saham AS, di mana Nasdaq 100 anjlok 2,3% dan S&P 500 turun 1,7%.

Kebijakan tarif baru ini meliputi bea masuk sebesar 25% untuk mobil impor dan tarif umum 10% untuk berbagai barang impor, serta diberlakukan dalam beberapa hari ke depan. Negara-negara seperti China, Vietnam, Taiwan, dan Uni Eropa juga dikenakan tarif lebih tinggi. Analis crypto exchange Reku, Fahmi Almuttaqin, menyatakan bahwa ketidakpastian ini membuat investor lebih berhati-hati dalam menempatkan dana ke aset berisiko tinggi seperti saham dan kripto. Dia juga menjelaskan bahwa kebijakan ini berpotensi memicu inflasi lebih tinggi, menunda penurunan suku bunga, dan berdampak pada pasar investasi.

Meskipun demikian, koreksi harga ini juga dapat menjadi peluang bagi investor yang ingin melakukan strategi “buy on weakness”. Beberapa perusahaan besar masih menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam Bitcoin, seperti GameStop yang dikabarkan memiliki dana segar senilai hampir USD 1,5 miliar yang sebagian bisa digunakan untuk mengakuisisi Bitcoin. Hal ini menunjukkan bahwa pasar kripto tetap menarik bagi sebagian investor meskipun dalam situasi ketidakpastian ekonomi global yang terjadi akibat kebijakan tarif impor baru.

Source link