Perusahaan teknologi multinasional asal China, Xiaomi, bekerja sama dengan polisi setelah kecelakaan fatal melibatkan kendaraan listrik SU7 pada tanggal 29 Maret lalu. Insiden ini merupakan kecelakaan besar pertama yang melibatkan sedan SU7 yang telah mengalahkan penjualan Model 3 milik Tesla setiap bulannya sejak Desember. Saham Xiaomi turun 5,5% setelah pengungkapan ini. Xiaomi tidak mengungkap jumlah korban tetapi menyatakan bahwa mobil berada dalam mode Navigate on Autopilot (NOA) sebelum kecelakaan. Pengemudi mencoba untuk mengambil alih kendali tetapi tidak berhasil dan akhirnya terjadi tabrakan yang menewaskan pengemudi dan dua penumpang. Walaupun Xiaomi telah menyerahkan data mengemudi kepada polisi, media lokal melaporkan bahwa mobil tersebut terbakar setelah tabrakan, meskipun informasi ini tidak dijelaskan dalam pernyataan resmi perusahaan. Xiaomi mulai memproduksi EV dengan meluncurkan sedan SU7 tahun lalu, dengan dua versi sistem smart driving, namun mobil yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah versi standar SU7 tanpa teknologi LiDAR.
