PDD Holdings, perusahaan induk platform e-commerce Pinduoduo dan Temu, tidak mencapai target pendapatan yang diharapkan oleh pasar. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang lemah di China meskipun pemerintah memberikan diskon besar-besaran dan stimulus untuk mendorong belanja konsumen. Laporan penjualan PDD menunjukkan penurunan yang berkelanjutan dalam ekonomi China yang memaksa konsumen untuk menahan pengeluaran. Persaingan sengit juga datang dari Alibaba dan JD.com, yang melaporkan pendapatan yang lebih baik dari yang diharapkan. PDD mengoperasikan Pinduoduo di China dan Temu secara global, namun upaya Temu untuk masuk ke Indonesia diblokir oleh pemerintah karena khawatir akan merugikan UMKM lokal. Analis mencatat bahwa kinerja Alibaba dan JD.com yang lebih baik telah memengaruhi saham PDD, dengan Alibaba unggul dalam retensi pedagang dan JD.com fokus pada elektronik dan peralatan. Sementara PDD melaporkan pendapatan yang sedikit di bawah perkiraan analis, laba perusahaan melebihi prediksi. Temu, yang semakin populer di pasar global, menghadapi tantangan dari perubahan kebijakan AS yang dapat mempengaruhi harga barang impor dari China. Meskipun alami berbagai hambatan di pasar global, PDD dan Temu tetap berusaha mempertahankan kehadiran dan daya saing mereka.
