Kenali Gejala Nomophobia: Warga RI Berpotensi Terkena

by -14 Views

Banyak dari kita tidak bisa membayangkan hidup tanpa smartphone. HP sekarang menjadi alat yang sangat penting dengan banyak kegunaan. Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan adanya bahaya mental dan fisik yang terkait dengan penggunaan smartphone yang berlebihan. Ketika seseorang menghabiskan lebih banyak waktu dengan ponsel daripada berinteraksi dengan orang lain, atau tidak bisa berhenti memeriksa teks, email, feed Twitter, atau aplikasi lain, hal ini dapat memiliki dampak negatif pada kehidupan, yang dikenal sebagai nomofobia. Nomophobia singkatan dari NO MObile PHone PhoBIA, merupakan kondisi fobia di mana seseorang merasa cemas jika tidak membawa ponsel atau tidak dapat dihubungi karena sinyal atau baterai habis.

Meskipun nomofobia belum diakui sebagai gangguan mental resmi, konsep ini didasarkan pada gejala-gejala yang telah dimasukkan dalam Manual Diagnostik Gangguan Mental. Penelitian menunjukkan bahwa gejala nomofobia meliputi kecemasan, gemetar, berkeringat, gelisah, dan kesulitan bernapas. Sebuah tinjauan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa prevalensi nomofobia sangat bervariasi tergantung pada studi yang dikutip, dengan persentase responden “berisiko” berkisar antara 13% hingga 79%.

Di Indonesia, data terakhir menunjukkan bahwa penduduk Indonesia sudah kecanduan smartphone. Dalam laporan State of Mobile 2024, warga Indonesia menjadi pengguna paling banyak waktu dengan perangkat mobile seperti HP dan tablet, dengan rata-rata 6,05 jam per hari. Hal ini menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya, di mana Indonesia juga menempati posisi teratas dalam hal waktu yang dihabiskan menatap layar perangkat. Meskipun Indonesia menjadi nomor satu dalam penggunaan HP, India adalah negara yang paling banyak menghabiskan waktu di aplikasi mobile, dengan waktu penggunaan mencapai 1,19 triliun jam.

Penting untuk menyadari potensi bahaya mental dan fisik yang disebabkan oleh penggunaan smartphone secara berlebihan. Meskipun smartphone membantu dalam menjaga koneksi dengan orang lain dan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, penggunaan yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk membatasi penggunaan smartphone dan sadar akan dampaknya pada kehidupan sehari-hari.