“Dosa Besar Google Terbongkar: Perincian Dokumen Rahasia”

by -19 Views

Peranan Google dalam mendukung teknologi untuk Israel ternyata lebih besar dari yang diketahui sebelumnya. Sebuah laporan baru dari The Washington Post mengungkap bahwa Google bekerja sama dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Kementerian Pertahanan Israel (IDM) untuk memperluas akses pemerintah ke alat AI. Pada tahun 2021, Google menandatangani kontrak senilai US$1,2 miliar dengan pemerintah Israel dalam project Nimbus, bersama dengan Amazon. Dokumen internal menunjukkan bahwa karyawan Google berulang kali meminta akses yang lebih besar ke teknologi AI perusahaan atas nama Israel. Tindakan ini dimulai setelah serangan di Gaza Palestina pada Oktober 2023. Seorang karyawan di divisi cloud Google dilaporkan memberikan permintaan akses yang lebih besar ke Vertex kepada IDM pada tahun 2025. Dokumen juga menunjukkan bahwa karyawan tersebut berterima kasih kepada rekannya karena membantu permintaan dari Israel.

Protes karyawan terhadap kontrak Google Cloud dengan pemerintah Israel telah digaungkan sejak kontrak dimulai. Namun, lebih dari 50 karyawan dipecat karena memprotes kontrak tersebut. Bahkan, pada pertengahan tahun 2024, lebih dari 100 karyawan Google mengirim email kepada perusahaan untuk meninjau kembali kontrak Nimbus, namun Google mengabaikannya. Berita ini memberikan gambaran yang jelas mengenai respons Google terhadap kritik dari karyawan dalam hubungannya dengan pemerintah Israel. Menariknya, Google seakan menempuh jalannya sendiri kendati adanya desakan dari dalam perusahaan untuk menghentikan kerjasama tersebut.