Presiden Amerika Serikat Joe Biden menerima Presiden Uni Emirat Arab dalam kunjungan yang membahas kecerdasan buatan (AI), pada Senin (23/9) waktu setempat.
Ini merupakan upaya ambisius Amerika untuk menjauhkan UEA dari saingan geopolitik-nya, China. UEA berharap untuk mendapatkan akses yang lebih besar ke teknologi Amerika untuk membangun industri teknologinya sendiri.
Perusahaan teknologi G42, yang didukung negara, telah mendapatkan investasi sebesar US$1,5 miliar dari Microsoft, bermitra dengan pembuat chip Nvidia, dan menggunakan superkomputer yang dibuat oleh Cerebras Systems.
Namun, AS tetap khawatir dengan hubungan dekat antara UEA dan China, sehingga memberlakukan pembatasan pada ekspor beberapa teknologi Amerika ke UEA dan negara-negara Timur Tengah lainnya karena kekhawatiran bahwa teknologi tersebut dapat bocor ke Beijing.
Di bawah tekanan pemerintahan Biden, G42 telah mulai menyingkirkan perangkat keras China yang mereka gunakan dan menjual investasi China agar dapat menjalin hubungan lebih erat dengan perusahaan-perusahaan Amerika sebelum investasi Microsoft senilai US$1,5 miliar.
Kunjungan ini juga menjadi pertama kalinya presiden UEA mengunjungi Gedung Putih, di mana mereka akan membahas kerjasama dalam bidang teknologi canggih, kecerdasan buatan, investasi, dan eksplorasi ruang angkasa.
Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan sebelumnya pernah bertemu dengan presiden Amerika sebelumnya, Barack Obama dan Donald Trump. Sheikh Mohamed juga pernah bertemu dengan Joe Biden di Arab Saudi pada 2022.