Jakarta, CNBC Indonesia – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan kurir di Jabodetabek akan melakukan demo, siang ini Kamis (29/8/2024). Para pengemudi juga dikabarkan akan mematikan aplikasi ojol mereka.
Lalu, apakah masyarakat tidak bisa memesan ojol hari ini?
Menurut Andin (30), seorang warga di daerah Senen, Jakarta Pusat, dia harus menunggu cukup lama saat memesan ojol sekitar pukul 8.30 pagi.
Dia mengatakan, dia harus menunggu sekitar 15-20 menit untuk mendapatkan pengemudi ojol. Setelah mendapatkannya, posisi pengemudi cukup jauh dari titik penjemputan.
“Hari ini aku harus menunggu 15 menit, biasanya lebih dekat,” katanya kepada CNBC Indonesia.
Hal yang sama terjadi di media sosial. Beberapa netizen mulai menyatakan kesulitan mendapatkan pengemudi ojol.
“Begitu sulit menemukan ojol, dari tadi nggak ada yang nyantol,” kata salah satu warganet di Twitter.
“Ingin pergi menggunakan ojol tapi ternyata tidak ada yang menerima, mungkin karena ada demo,” kata yang lain.
“Untuk tim kerja yang menggunakan ojol, semangat semoga berhasil menemukan alternatif karena tidak ada ojol hari ini,” kata yang lain.
“Hampir tidak ada ojol yang beroperasi hari ini,” kata warganet.
“Sepertinya saya tidak bisa hidup sehari tanpa ojol, bahkan mencari makan saja sulit,” keluh warganet.
Aksi di Jabodetabek akan melibatkan 500-1000 orang. Demo akan dimulai pukul 12:00 WIB yang diikuti oleh berbagai komunitas di Jabodetabek.
Mereka akan melakukan aksi demo dari Istana Merdeka ke kantor dua platform ride hailing, yaitu Gojek dan Grab.
“Pada hari Kamis 29/8/2024, beberapa kelompok rekan pengemudi ojek online dan kurir lokal Jabodetabek akan melakukan aksi damai untuk menyampaikan tuntutan kepada perusahaan aplikasi dan pihak Pemerintah,” kata Igun Wicaksono selaku Ketua Umum Garda Indonesia dalam keterangan resminya.
Kementerian Kominfo juga menjadi sasaran aksi demo hari ini. Koalisi Ojek Online Nasional menyebutkan aksi tersebut akan dilakukan pukul 13:00 WIB.
“Gelaran aksi akan kami lakukan jam 13.00 sampai selesai,” kata Presidium Koalisi Ojek Online Nasional.
Presidium juga menjelaskan bahwa aksi ini berasal dari keluhan mitra pengemudi dan kurir online.
Koalisi Ojek Online Nasional memiliki enam tuntutan untuk aksi hari ini, yaitu:
1. Revisi dan penambahan pasal peraturan menkominfo no 1 tahun 2012 mengenai formula tarif layanan pos komersial untuk mitra ojek online dan kurir online di Indonesia.
2. Kominfo wajib mengevaluasi dan memonitor segala jenis kegiatan bisnis dan program aplikator yang dianggap mengandung ketidakadilan terhadap mitra pengemudi ojek online dan kurir online di Indonesia.
3. Hapus program layanan tarif hemat untuk pengantaran barang dan makanan pada semua aplikator yang dianggap tidak manusiawi dan tidak adil terhadap mitra pengemudi ojek online dan kurir online.
4. Penyeragaman tarif layanan pengantaran barang dan makanan di semua aplikator.
5. Menolak promosi dari aplikator yang dibebankan kepada pendapatan mitra pengemudi.
6. Melegalkan ojek online di Indonesia dengan membuat Surat Keputusan Bersama (SKB) beberapa kementerian terkait yang mengatur ojek online sebagai angkutan sewa khusus.