Prabowo Subianto’s Programs Criticized by Foreign Institutions, Analyst Claims They Fear Indonesia’s Progress

by -153 Views

Jakarta — Analis politik Ujang Komarudin telah menanggapi kritik baru-baru ini oleh beberapa lembaga asing terhadap program-program pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ujang menyarankan bahwa entitas asing ini tampak tidak puas dengan prospek Indonesia menjadi negara yang lebih berkembang.

Baru-baru ini, lembaga seperti bank investasi yang berbasis di New York dan perusahaan jasa keuangan Morgan Stanley telah mengkritisi program-program Prabowo-Gibran. Morgan Stanley menurunkan peringkat investasi di pasar modal Indonesia dengan alasan kekhawatiran atas pelemahan rupiah dan janji kampanye Prabowo Subianto, seperti makan siang gratis dan susu untuk siswa, yang mereka klaim dapat menciptakan “beban fiskal yang signifikan.”

“Jika kita mengamati, niat orang asing selalu untuk merendahkan Indonesia, selalu menyoroti program-program baru Prabowo-Gibran karena ketakutan atau paranoia mereka terhadap Indonesia,” kata Ujang kepada wartawan pada hari Kamis (27 Juni).

Ujang berpendapat bahwa program makanan bergizi gratis, yang baru-baru ini dikritik oleh orang asing, sebenarnya bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia, terutama mereka yang membutuhkan.

“Ketika kita melihatnya, mereka (pihak asing) nampak menghina rakyat dan nasib bangsa Indonesia. Mereka tidak ingin melihat kemajuan Indonesia,” lanjut Ujang.

Baru-baru ini, lembaga keuangan seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia juga menyoroti program makanan bergizi gratis tersebut.

Ujang juga mengutip pernyataan yang pernah dibuat oleh Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno tentang kepemimpinan: “Jika Anda mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti, dan dicerca oleh orang asing, karena dia yang tepat.”

“Kita bicara tentang Bung Karno yang pernah menyarankan untuk mencari pemimpin yang dibenci karena dia yang benar. Sekarang, kepemimpinan Prabowo yang dikritik dan dibenci oleh orang asing menunjukkan bahwa Prabowo benar, tidak tunduk pada orang asing,” tegas Ujang.

“Kritik dan kebencian asing terhadap Prabowo adalah kunci untuk mengenali bahwa Prabowo adalah pemimpin sejati dan ksatria,” tambahnya.

Source link