Komisi I DPR melakukan rapat bersama Kementerian Kominfo dan BSSN terkait serangan ransomware yang melumpuhkan Pusat Data Nasional. Sejumlah kesimpulan disebutkan di akhir rapat selama 4,5 jam itu. Salah satunya adalah Komisi I menyatakan keprihatinan atas insiden itu. Menurut Komisi I serangan tersebut telah mengganggu layanan publik sejak terjadi Kamis (20/6/2024) hingga sekarang.
Kesimpulan juga menyebutkan keamanan siber merupakan masalah strategis. Bukan hanya sekedar masalah teknis saja. Sebab serangan tersebut berdampak sangat luas. Baik bagi keamanan serta kedaulatan negara. Untuk mencegah serangan siber di masa depan, Komisi I juga meminta beberapa langkah untuk dilakukan Kominfo dan BSSN. Mulai dari pembentukan satuan tugas untuk melindungi keamanan PDNS, termasuk melakukan update sistem software yang digunakan secara berkala.
Selain itu juga melakukan evaluasi berkelanjutan pada protokol yang diterapkan. Komisi I juga meminta membentuk crisis center terkait serangan PDNS. “Membentuk crisis center terpadu untuk pusat bantuan dan help desk. Dan memberikan informasi berkala mengenai perkembangan, penanganan dan pemulihan sistem publik yang terdampak serangan Ransomware,” jelas Meutya.
Sumber: CNBC Indonesia
Link video: [Pusat Data Nasional Diserang, Pelaku Minta Tebusan Rp131 Miliar](https://cnbcindonesia.com/tech/20240624174703-39-548937/video-pusat-data-nasional-diserang-pelaku-minta-tebusan-rp131-miliar)
