Cahaya Biru Dari HP Dikatakan Berbahaya, Namun Ini Fakta Sebenarnya

by -146 Views

Bahaya dari penggunaan HP tidak hanya terkait dengan risiko kecanduan media sosial. Dampak lain yang sering disorot adalah cahaya biru yang dipancarkan oleh layar ponsel.

Sejatinya, cahaya biru bukan hanya berasal dari layar ponsel. Sebagian besar paparan cahaya biru berasal dari Matahari, sedangkan layar ponsel hanya memberikan dampak kecil.

Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai cahaya biru dan dampaknya terhadap mata. Salah satunya dilakukan oleh Universitas Toledo pada tahun 2018 yang berjudul “Blue Light causes Blindness” atau cahaya biru menyebabkan kebutaan.

Selain itu, sebuah penelitian dari The Guardian juga menyoroti tentang percepatan kebutaan akibat cahaya biru dari ponsel. Meskipun demikian, IFL Science menyatakan bahwa tidak semua klaim tersebut benar.

Sebagai contoh, ada penelitian yang mengekspos paparan cahaya biru selama dua jam. Penelitian tersebut mengklaim bahwa DNA mengalami kerusakan parah dan menyebabkan kematian. Namun penelitian itu dilakukan pada tikus, sehingga hasilnya belum tentu dapat diterapkan pada manusia.

Penelitian lain oleh Cochrane pada tahun 2023 meninjau 17 uji klinis terkait lensa pemfilteran cahaya biru dan non-biru pada mata. Hasilnya menunjukkan bahwa lensa filter cahaya biru tidak mengurangi gejala mata tegang saat penggunaan komputer jika dibandingkan dengan lensa non-cahaya biru.

Selain itu, American Academy of Ophthalmology menyatakan bahwa ketegangan mata akibat penggunaan perangkat digital lebih disebabkan oleh kurangnya kedipan mata daripada oleh paparan cahaya biru.

Selain dampak pada mata, cahaya biru juga diketahui mempengaruhi tidur seseorang. Menurut IFL Science, setengah dari 36 penelitian yang ditinjau menemukan bahwa paparan cahaya biru dapat mengurangi efektivitas tidur dan membuat seseorang lebih lelah.

Namun, penelitian tersebut mengabaikan faktor-faktor lain seperti waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, kualitas tidur, dan durasi tidur.

Terakhir, sebuah penelitian akhir tahun lalu juga menyoroti dampak dari berbagai jenis cahaya seperti cahaya biru redup, kuning, dan putih terhadap tidur seseorang. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam pengaruh cahaya tersebut terhadap kantuk, tidur, atau ritme siklus tidur dan bangun seseorang.