Apple akhirnya mengejar ketinggakan dengan meluncurkan sistem kecerdasan buatan ‘Apple Intelligence’ dalam gelaran WWDC 2024.
Namun, kecanggihan fitur-fitur Apple Intelligence hanya mendukung perangkat dengan chip M1 ke atas, seperti iPad Air, iPad Pro, dan Mac.
Sebenarnya, banyak perangkat lawas Apple yang bisa menerima dukungan Apple Intelligence. Namun, khusus untuk iPhone, tak banyak yang menerima keunggulan tersebut.
Apple Intelligence hanya akan mendukung iPhone 15 Pro, iPhone 15 Pro Max, dan seri iPhone 16 keluaran selanjutnya, dikutip dari CNBC International, Selasa (11/6/2024).
Pengguna iPhone 15 reguler dan iPhone 15 Plus harus berlapang dada karena tak bisa ikut mencicipi Apple Intelligence. Hal ini membuat HP berusia belum genap setahun itu lebih cepat jadi HP kuno.
Di sisi lain, Apple Intelligence yang cuma tersedia untuk iPhone premium dan baru digadang-gadang akan meningkatkan minat beli masyarakat yang ingin upgrade.
Namun, hal ini merugikan pengguna iPhone 15 reguler dan Plus yang tak tahu akan ada fitur Apple Intelligence dan tak support ke perangkat mereka.
iPhone 15 dan 15 Plus yang penjualannya tak sesuai ekspektasi pun harus rela terkesan sebagai ‘produk gagal’ Apple.
Pada kuartal kedua tahun ini, Apple mengumumkan pendapatan dari iPhone senilai US$ 45,96 miliar (Rp 748 triliun) atau turun 10% secara tahun-ke-tahun (yoy).
Angka itu menunjukkan kurangnya minat beli ke seri iPhone 15 yang dirilis pada September 2023 lalu.
Apple Intelligence yang menjadi poin jualan baru bagi iPhone menyediakan beberapa fitur canggih. Misalnya, mengecek gaya penulisan dan menuliskan kembali catatan pengguna dengan tone kasual atau profesional.
Selain itu, pengguna juga bisa membuat emoji custom ‘Genmoji’ untuk pesan yang spesifik. Pengguna bisa merangkum dan mencatat panggilan telepon secara otomatis, serta membuat notifikasi prioritas.
Apple Intelligence juga mengintegrasikan layanan chatbot populer ChatGPT di dalamnya. Dengan begitu, pengguna bisa merasakan manfaat langsung layanan buatan OpenAI di iPhone.