Kelemahan Starlink Elon Musk Saat Memulai Ekspansi di RI

by -556 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan penyedia layanan jaringan internet milik Elon Musk, Starlink kini telah resmi hadir di Indonesia. Masuknya Starlink ke Indonesia bahkan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Layanan internet Starlink diklaim memiliki sejumlah kelebihan, salah satunya adalah kemampuannya untuk menjangkau daerah terpencil. Jangkauan yang lebih luas dari Starlink dimungkinkan karena perusahaan ini menggunakan teknologi satelit orbit rendah bumi atau low earth orbit (LEO) untuk memancarkan sinyal internet.
Namun, di balik kelebihan tersebut, layanan Starlink juga ternyata memiliki sejumlah kelemahan. Dikutip dari Tech Target, berikut adalah beberapa kondisi yang menjadi kelemahan dari Starlink.
Cuaca Mendung
Cuaca mendung atau berawan mungkin tidak akan mempengaruhi kinerja internet Starlink. Namun, jika terjadi awan badai, hal itu dapat mempengaruhi sinyal karena cenderung menimbulkan hujan yang dapat mengganggu.
Awan badai juga bersifat lebih lembab dan padat, sehingga berperan besar dalam degradasi sinyal satelit.
Hujan
Jika terjadi hujan ringan, umumnya tidak akan menimbulkan masalah pada layanan Starlink. Namun, hujan dengan intensitas deras dapat mempengaruhi kualitas sinyal Starlink.
Hujan deras dikaitkan dengan awan tebal dan lebat. Semakin tebal awannya, semakin tinggi kemungkinan sinyal radio yang datang ke dan dari satelit Starlink terhalang.
Angin
Piringan atau antena Starlink yang terpasang dengan benar tidak akan terpengaruh oleh angin kencang. Parabola Starlink dilengkapi dengan antena array bertahap yang dapat melacak satelit yang terbang di atas tanah tanpa perlu bergerak secara fisik. Ini juga membantu mencegah gangguan sinyal.
Kabut
Kabut normal tidak mempengaruhi sinyal Starlink. Namun, jika terjadi kabut tebal, sinyal bisa terganggu dan hilang. Kabut tebal membawa banyak kelembaban dan cukup tebal sehingga menganggu sinyal.