Penemuan Terbaru: Tanda Kiamat Ditemukan Muncul dari Kamar Mandi

by -237 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Siapa sangka bahwa sikat gigi yang digunakan setiap hari dapat mengancam kehidupan di Bumi.

Perubahan iklim telah menjadi isu global yang semakin menjadi perhatian belakangan ini. Perubahan suhu dan pola cuaca jangka panjang telah menyebabkan krisis pangan. Hal ini tidak lepas dari berbagai aktivitas manusia sejak abad ke-19.

Beragam aktivitas yang dapat memicu perubahan global tersebut meliputi pembakaran bahan bakar fosil, efek rumah kaca, dan penggunaan sikat gigi.

Tetapi, bagaimana sikat gigi dapat berkontribusi terhadap perubahan iklim global?

Dahulu, sikat gigi dibuat dengan bahan alami seperti bambu atau kulit kayu. Namun, bahan dasar sikat gigi mulai berubah sejak abad ke-20, dengan gagang plastik dan bulu sikat nilon yang tidak ramah lingkungan. Kedua bahan tersebut sulit terurai dan membahayakan manusia.

Menurut National Geographic, permasalahan ini membuat sikat gigi menjadi penyebab krisis lingkungan.

Sikat gigi merupakan barang yang tidak bertahan lama, idealnya diganti setiap tiga hingga empat bulan. Jika di Indonesia dengan jumlah penduduk 273 juta saja telah menghasilkan lebih dari satu miliar sampah sikat gigi setiap tahun, belum lagi seluruh penduduk dunia.

Menurut National Geographic, di Amerika Serikat dengan penduduk 331 juta jiwa, jumlah sampah sikat gigi setara dengan empat kali keliling Bumi setahun.

Perusahaan ramah lingkungan, Haeckels, melaporkan ada sekitar 264 juta sikat gigi yang dibuang karena sudah tidak layak pakai. Hal ini belum termasuk model sikat gigi listrik dengan baterai yang tidak ramah lingkungan.

Mirip dengan plastik, sikat gigi juga sulit terurai dan baru terurai setelah 200-700 tahun. Selama itu, plastik akan mengeluarkan gas rumah kaca dan dapat membahayakan kehidupan di laut.

Menurut Massachusetts Institute of Technology, plastik biodegradable tidak selalu lebih baik daripada plastik tradisional untuk lingkungan.

Menurut jurnalis Alejandra Borunda di National Geographic, sangat sulit menemukan opsi sikat gigi tanpa plastik. Plastik biodegradable juga tidak selalu lebih ramah lingkungan.

Artikel Selanjutnya:
Tanda Baru Kiamat Bumi Muncul dari Samudra Atlantik

(mkh/mkh)