Tingkat impor perangkat teknologi dan alat komunikasi di Indonesia masih tinggi. Presiden Joko Widodo mencatat bahwa permohonan uji perangkat dari China mencapai 3.046 perangkat, sementara Indonesia hanya 632 perangkat. Jokowi menyayangkan tingkat impor yang tinggi, dan defisit perdagangan perangkat elektronik yang mencapai Rp 30 triliun.
Oppo Indonesia menjelaskan bahwa impor tidak hanya terbatas pada Handphone, Komputer, dan Tablet (HKT), namun juga harus mempertimbangkan manufaktur dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Oppo memiliki pabrik di Indonesia dan produknya telah memenuhi TKDN yang berlaku.
Nilai impor dapat dikurangi dengan dukungan pemerintah dalam menciptakan ekosistem manufaktur, baterai, komponen, dan perangkat keras. Pemerintah harus memberikan kemudahan investasi untuk industri yang mendukung manufaktur agar komponen bisa diproduksi di dalam negeri.
Sejauh ini, baru baterai yang diproduksi secara lokal di Indonesia. Pemerintah perlu mendukung skema investasi dan menciptakan ekosistem pendukung manufaktur untuk mengurangi impor dan meningkatkan produksi lokal.
