Pada tahun 2029 mendatang, sebuah asteroid dilaporkan akan melintas dalam jarak yang cukup dekat dengan Bumi. Asteroid tersebut bernama Apophis dan termasuk dalam daftar risiko dampak oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Tabel Risiko Sentry NASA selama 17 tahun.
Asteroid berukuran 305 meter tersebut akan berjarak 48.300 kilometer dari Bumi pada tanggal 13 April 2029. Karena jaraknya yang cukup dekat, Apophis akan terlihat dari Bumi dengan mata telanjang pada saat itu.
Apophis pertama kali ditemukan pada tahun 2004. Meskipun termasuk dalam objek berisiko, peneliti NASA memastikan bahwa asteroid ini tidak akan menghantam Bumi dalam 100 tahun ke depan.
Untuk menghadapi kedatangan Apophis, NASA akan meluncurkan misi Osiris Apex yang akan meneliti asteroid dekat Bumi (NEA). Selain itu, proyek NEAlight dari Julius Maximilians Universitat Wurzburg juga akan mendukung misi tersebut dengan mengungkap tiga konsep pesawat antariksa.
Misi tersebut bertujuan untuk mempelajari jalur asteroid dan membantu dalam memahami tata surya serta mengembangkan langkah-langkah pertahanan ketika Bumi menghadapi asteroid berbahaya. Salah satu konsep yang ditawarkan adalah menempel pada Apophis selama beberapa minggu dan tetap mengamatinya bahkan saat asteroid itu menjauhi Bumi.
Pesawat luar angkasa juga akan diposisikan dekat dengan asteroid untuk memotret dan mengamati perubahan saat asteroid berada di orbitnya. Konsep lainnya melibatkan integrasi dengan pesawat luar angkasa yang lebih besar, seperti misi ESA yang disebut Ramses.
Misi ini akan dilengkapi dengan satelit kecil, peralatan pengukuran, dan teleskop untuk memantau Apophis bahkan setelah asteroid tersebut melewati Bumi.