Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak tahun 1990-an, banyak anak muda yang mengidap kanker. American Cancer Society mencatat satu dari tiga orang mengidap penyakit kanker kolorektal, payudara, dan kanker perut. Sejak 1975 hingga 2019, anak muda berusia 15-39 tahun di Amerika Serikat (AS) yang mengalami kanker meningkat 35,4% menurut data National Cancer Institute. Ada beberapa cara untuk menghindari hal tersebut. Tejal Parekh selaku ahli diet dari Asbestos.com mengungkapkan tiga tips untuk mengurangi risiko kanker, dirangkum dari Business Insider, Rabu (15/5/2024):
1. Pola Makan Nabati
Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengadopsi pola makan nabati. Makanan yang bisa mencegah kanker seperti makanan herbal, apel, ceri, kenari, blueberry, teh hijau, tomat, kedelai, dan jeruk bali. Parekh merekomendasi makan dengan mengisi dua pertiga piring dengan makanan plant food. Mulai dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, bumbu, rempah-rempahan, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
2. Kurangi Makanan Olahan dan Alkohol
Cara lainnya adalah mengurangi makanan olahan, daging merah, alkohol, dan garam. Makanan mengandung kimia berisiko untuk kanker, kematian dini, penyakit jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker mengungkapkan daging merah mengandung karsinogenik. Artinya meningkatkan risiko penyakit kanker. Sementara makan tinggi garam juga meningkatkan risiko kanker perut. Untuk minum alkohol, baiknya dibatasi satu atau dua minuman yang dianggap moderat oleh CDC. Satu minuman setara lima ons anggur, 12 ons bir atau satu gelas. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang aman untuk kesehatan.
3. Olahraga dan Jaga Berat Badan
Sebaiknya untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit. Parekh memastikan olahraga itu bisa mencegah kanker. Namun jika olahraga 30 menit terlalu lama, Anda bisa melakukan aktivitas berat selama 4,5 menit per hari. Dengan begitu bisa membantu mengurangi kanker sebanyak 32%. Olahraga membantu menjaga berat badan. NCI mengatakan tingkat lemak tubuh lebih tinggi memiliki risiko jenis kanker.
[Gambas:Video CNBC]
(fab/fab)