Jakarta, CNBC Indonesia – VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Saki H. Bramono mengatakan banyak perusahaan yang menganggap konsep bisnis dengan menjunjung sustainability atau keberlanjutan akan memakan biaya yang tinggi.
Salah satu upaya mendorong keberlanjutan di industri telekomunikasi adalah mendorong adopsi eSIM. Pasalnya, dengan SIM elektronik, tak perlu lagi ada produksi fisik kartu SIM.
Namun secara ekosistem bisnis, kehadiran eSIM juga menantang. Sebab, eSIM menjadi teknologi disruptif bagi produsen kartu SIM.
“Karena produsen SIM card itu teriak ya,” kata Saki dalam talkshow Tech for Sustainability Impact NextDev Summit 2024, Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Ia mengatakan Telkomsel memiliki mindset bahwa ekosistem bisnis yang keberlanjutan sifatnya jangka panjang.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah untuk mewujudkan aturan soal keberlanjutan ini sangat diperlukan.
Telkomsel terus berupaya menciptakan dampak sosial dengan memberdayakan masyarakat melalui proses bisnis berkelanjutan yang selaras dengan implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
NextDev Summit 2024 menjadi bukti dari komitmen dan implementasi prinsip tersebut dengan mendukung pertumbuhan early-stage startup dan ekosistem pendukungnya secara inklusif dan berkelanjutan.
“Dengan menampilkan inovasi hasil inkubasi, mengadakan sesi konferensi, serta membuka lebih banyak peluang untuk membangun relasi baru, kami berharap NextDev Summit dapat mendorong kontribusi pemanfaatan teknologi terkini yang berdampak dan bermakna bagi kemajuan negeri,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(fab/fab)