Para Investor Tidak Puas dengan Banyaknya ‘Karyawan Menganggur’ di Google dan Gajinya yang Tinggi

by -262 Views

Google, sebagai salah satu raksasa teknologi global, menjadi impian bagi banyak orang. Pekerjanya dianggap sebagai orang-orang yang sangat berbakat di bidang teknologi. Namun, kisah tersebut tidak sepenuhnya benar. Laporan Fortune tahun lalu menyebutkan bahwa banyak pekerja Google yang tidak bekerja atau menghabiskan waktu secara percuma. Bahkan, gaji tinggi yang mereka terima juga tidak menjamin bahwa mereka akan bekerja sesuai dengan harapan.

Salah satu contohnya adalah beberapa karyawan yang menggunakan hari kerja untuk belajar diving. Bahkan, para manajer pun dilaporkan menghabiskan waktu mereka memarahi karyawan yang terlalu banyak bertanya. Hal yang terjadi di Google juga terjadi di banyak perusahaan besar lainnya, di mana banyak karyawan dipekerjakan untuk “pekerjaan omong kosong”.

Menurut General Partner di Andreesen Horowitz, David Ulevitch, Google merupakan contoh luar biasa dalam hal ini. Dia tidak percaya bahwa separuh staf kerah putih di Google tidak melakukan pekerjaan nyata. Fortune melaporkan bahwa Google tidak segera merespons permintaan komentar terkait masalah ini.

Para pekerja yang tidak bekerja ini dapat merugikan perusahaan dan mengurangi keuntungan bagi pemegang saham. Mereka tetap menerima gaji dan bisa mengantongi uang yang jauh lebih besar dari program pensiun lainnya. Ulevitch mengatakan bahwa perusahaan menghabiskan miliaran dolar setiap tahun untuk proyek yang tidak menghasilkan hasil selama satu dekade. Semua uang tersebut seharusnya bisa dikembalikan kepada pemegang saham.

Google baru-baru ini juga melakukan PHK terhadap ratusan orang di seluruh dunia untuk fokus pada penelitian kecerdasan buatan.