Para peneliti semakin curiga bahwa tabrakan dahsyat antara Bumi dan objek seukuran Mars yang disebut ‘Theja’ meninggalkan ‘gumpalan misterius’ yang terkubur di inti Bumi. Peristiwa tabrakan Bumi dan Theja terjadi sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Akibat insiden ini, banyak bahan baru tercipta yang membantu pembentukan Bulan.
Menurut laporan Washington Post, para peneliti juga curiga bahwa gumpalan-gumpalan yang terkubur ini memicu perkembangan tektonik. Tektonik merupakan proses geologi dalam pembentukan kehidupan di Bumi yang masih memicu gempa dan fenomena gunung berapi hingga saat ini.
Dalam dokumen terbaru yang diterbitkan di jurnal ‘Geophysical Research Letters’, para peneliti memisahkan gumpalan misterius dari tabrakan Bumi dan Theja dengan lempeng tektonik modern. Salah satu peneliti dari California Institute of Technology, Qian Yuan, mengatakan bahwa dampak tabrakan tidak hanya berpengaruh pada pembentukan Bulan tetapi juga pada kondisi di Bumi.
Tim peneliti mengkaji teori seputar gumpalan yang terkubur di dalam mantel Bumi, yang tercipta dari bahan berbeda dari lingkungannya. Mereka percaya bahwa sekitar 200 juta tahun setelah tabrakan terjadi, gumpalan-gumpalan ini memicu bulu mantel yang kuat dan memicu subduksi, yaitu proses lempengan kerak Bumi tenggelam di bawah lempengan lain.
Namun tidak semua ilmuwan yakin dengan teori ini. Beberapa mempertanyakan apakah manusia dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi selama miliaran tahun. Ilmuwan dari University of Maryland, Michael Brown, menyatakan bahwa tidak ada bukti yang cukup kuat untuk mengetahui apa yang terjadi selama periode geologis Arkean yang berakhir 2,5 miliar tahun lalu.