Jakarta, CNBC Indonesia – Bagi pengguna smartphone asal China, Xiaomi, sepertinya perlu lebih berhati-hati. Belum lama ini, Xiaomi mendapat sorotan karena ditemukan 20 kerentanan yang memengaruhi perangkatnya.
Kerentanan itu dapat dieksploitasi oleh hacker atau peretas untuk mendapatkan informasi sensitif dari pemilik ponsel Xiaomi. Tidak hanya itu, ada juga potensi untuk mengendalikan perangkat yang terpengaruh dari jarak jauh.
Kerentanan ini mempengaruhi MIUI dan HyperOS. HyperOS adalah versi terbaru dari MIUI. Aplikasi yang terpengaruh termasuk yang sering digunakan pengguna, seperti Galeri, Mi Video, dan Pengaturan.
Beberapa kerentanan berasal dari patching aplikasi AOSP (Android Open Source Project) yang dilakukan oleh Xiaomi, menunjukkan perlunya pengujian menyeluruh dan langkah-langkah keamanan selama proses perbaikan.
Meskipun tidak ada sistem yang sepenuhnya kebal terhadap kerentanan, respons Xiaomi dianggap penting. Perusahaan China tersebut telah menunjukkan pendekatan proaktif dengan segera merilis pembaruan untuk menambal kerentanan yang signifikan.
Audit keamanan rutin, penerapan patch tepat waktu, dan komunikasi transparan dengan pengguna mengenai pembaruan keamanan adalah praktik penting bagi perusahaan teknologi modern seperti Xiaomi.