Jokowi Marah Karena Negara Mengimpor Barang Elektronik, Asus dan Acer Memberikan Tanggapan

by -170 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyinggung masalah besarnya impor perangkat elektronik dan alat komunikasi di Indonesia. Dia bahkan menyebutkan bahwa impor barang elektronik menyebabkan negara mengalami defisit sebesar Rp 30 triliun di sektor tersebut.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyoroti permintaan pengujian perangkat di Indonesia yang sebagian besar berasal dari luar negeri. Dia mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki 632 perangkat yang diuji, sementara dari China mencapai 3.046 perangkat.

Dalam hal ini, Kepala Hubungan Masyarakat ASUS Indonesia, Muhammad Firman, menjelaskan bahwa impor masih tinggi karena belum ada fasilitas produksi untuk komponen utama di Indonesia. Produsen komponen tersebut masih beroperasi di luar negeri.

Firman menegaskan bahwa Asus akan langsung menggunakan komponen yang diproduksi di dalam negeri jika sudah tersedia, serta merakitnya di Indonesia. Produk Asus, seperti laptop untuk pemerintah dan edukasi, telah dirakit di Batam sejak tahun 2022.

Sementara itu, Manager Pemasaran Korporat Acer Indonesia, Anandita Puspitasari, menyatakan dukungan mereka terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi industri dalam negeri dengan menyediakan fasilitas produksi Acer Manufacturing Indonesia (AMI). AMI telah berjalan selama 12 tahun dan menghasilkan produk dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan bobot manfaat perusahaan (BMP) lebih dari 40%.

Anandita menyebutkan bahwa Acer telah menghasilkan rangkaian produk lengkap melalui AMI, seperti laptop, PC all in one, server, monitor, proyektor, dan layar interaktif. Hal ini menjadikan Acer sebagai merek global dengan produk ber-TKDN.

Dengan demikian, perlu adanya kebijakan dan langkah strategis dari pemerintah untuk mendorong produksi lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor perangkat elektronik dan komunikasi di Indonesia.