Apple memberikan investasi sebesar Rp 1,6 triliun tanpa membangun pabrik iPhone di Indonesia

by -181 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan neraca perdagangan Indonesia yang defisit Rp 30 triliun akibat impor gadget seperti HP dan Laptop. Salah satu produk dengan nilai impor besar adalah iPhone, yang merupakan satu-satunya merek HP yang belum memiliki pabrik di Indonesia.

Semua merek HP yang dijual di Indonesia, kecuali iPhone, kini telah memiliki fasilitas perakitan lokal. Samsung, pesaing utama Apple, memiliki pabrik di Cikarang, sementara Oppo merakit HP-nya di Cengkareng. Merek HP lain, seperti Vivo dan Xiaomi, bekerja sama dengan pabrik elektronik lokal di Batam.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menjelaskan bahwa Apple masih diperbolehkan menjual iPhone di Indonesia meskipun tidak membangun pabrik karena memiliki perjanjian dengan Kementerian Perindustrian untuk investasi pembangunan infrastruktur pelatihan sumber daya manusia sebagai pengganti syarat komponen lokal.

Apple telah mendirikan tiga pusat pelatihan yang disebut Apple Developer Academy di BSD, Sidoarjo, dan Batam. Selanjutnya, akan didirikan pusat pelatihan serupa di Bali.

Selama acara peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Depok, Jawa Barat, Jokowi menyampaikan keluhan mengenai impor gadget dan permohonan uji perangkat produk impor. Ia juga menekankan pentingnya waspada terhadap produk perangkat digital yang berkembang pesat.

Alasan Apple berinvestasi di Indonesia adalah aturan yang diatur oleh Permenperin no. 29/2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet. Aturan tersebut memberikan skema penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) berdasarkan nilai investasi.

Investasi dalam pengembangan inovasi dengan nilai tertentu akan memberikan TKDN yang berbeda. Apple telah memenuhi batas investasi untuk mendapatkan TKDN 35 persen dan terus meningkatkan investasinya setiap tahun.

Pada 2025, Apple harus melakukan perpanjangan ketiga dan menambah investasi lagi jika ingin tetap menjual iPhone di Indonesia. Saat ini, Apple telah berkomitmen untuk investasi sebesar Rp 1,6 triliun untuk mendirikan Apple Developer Academy di Indonesia.