Anak Buah Nadiem Mengungkap Ancaman Siswa yang Curang dengan Menggunakan AI

by -300 Views

Teknologi kecerdasan buatan (AI/kecerdasan buatan) diharapkan membuka peluang bagi siswa untuk berbuat curang dalam mengerjakan tugas. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud, Anindito Aditomo mengatakan bahwa diperlukan metode baru untuk mengadopsi teknologi AI dalam proses pendidikan.

“AI akan ada di sini dan kita tidak bisa menghindarinya. Yang harus berubah adalah kita. Justru dosen dan guru perlu mengintegrasikan [AI] dalam proses pembelajaran, tugas, dan penilaian,” jelas Anindito dalam FMB 9, Senin (6/5/2024).

Anindito mengatakan bahwa siswa harus dibimbing dalam menggunakan AI saat mengerjakan tugas. AI dapat digunakan sebagai alat dalam pembuatan tugas, tetapi tidak boleh menggantikan peran siswa dalam mengerjakan tugas.

Pengajar harus memberikan contoh bagaimana menggunakan AI saat mengerjakan tugas, misalnya dengan memberikan perintah kepada mesin AI.

“Tugas yang diberikan juga tidak berhenti setelah AI digunakan. Setelah selesai, siswa harus mengembangkan atau mengolahnya sendiri,” tambahnya.

Anindito juga menekankan bahwa penggunaan teknologi untuk membantu pekerjaan sebenarnya sudah dilakukan sebelum kehadiran AI, seperti penggunaan kalkulator, Google, dan Wikipedia beberapa tahun lalu.

“Semua orang harus belajar dari pengalaman tersebut,” ujarnya.