Xi Jinping Memperlihatkan Sifat Terbuka Setelah Elon Musk Berkunjung ke China

by -154 Views

Otoritas China menghapus pembatasan untuk Tesla. Raksasa mobil listrik tersebut telah lolos syarat keamanan data yang berlaku di Negeri Tirai Bambu. Titik cerah tersebut diperoleh setelah CEO Tesla Elon Musk secara mendadak mengunjungi Beijing dan bertemu Perdana Menteri China Li Qiang.

Meski mobil listrik Tesla cukup populer di China, namun merek tersebut menghadapi beberapa pelarangan karena kekhawatiran terkait keamanan data. Pengetatan dari pemerintah China menyusul pengumuman dari pemerintah AS awal tahun ini. Joe Biden mengumumkan penyelidikan terhadap mobil impor dari China karena disebut membahayakan keamanan nasional.

AS khawatir mobil listrik China akan mengumpulkan data pengguna negaranya dan mengirimkan data itu ke negara kekuasaan Xi Jinping. Namun, izin baru yang dipegang Tesla di China menunjukkan Xi Jinping telah melunak. Sejatinya, bukan cuma Tesla yang lolos aturan keamanan data, dikutip dari CNBC International, Selasa (30/4/2024).

Beberapa mobil listrik lain buatan China seperti BYD, Lotus, Nezha, Li Auto, dan Nio, juga telah ditetapkan lolos syarat keamanan data China. Syarat keamanan data untuk kendaraan terkoneksi dirilis sejak November lalu. Aturan ini berlaku untuk mobil listrik yang dirilis pada 2022 hingga 2023.

Kunjungan Musk ke China juga meningkatkan ekspektasi bahwa software Tesla ‘Full Self Driving’ akan segera tersedia di negara tersebut. Berkat optimisme tersebut, saham Tesla terbang 12%. Harta kekayaan Musk pun ikut melonjak US$ 10 miliar (Rp 162 triliun) berkat kepemilikan sahamnya sebesar 20,5% di Tesla.