Jakarta, CNBC Indonesia – Makhluk hidup di luar angkasa atau alien sering digambarkan berwarna hijau dalam ilustrasi gambar, serial televisi, hingga film. Namun, para ahli astronomi mengungkapkan bahwa alien kemungkinan besar berwarna ungu bukan hijau.
Laporan hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, tim peneliti menyarankan agar upaya pencarian kehidupan di luar Bumi mengubah fokusnya ke “warna ungu.”
Para peneliti menjelaskan bahwa warna yang mendominasi kehidupan di Bumi, yaitu hijau, terbentuk melalui proses selama miliaran tahun. Menurut mereka, selama tiga perempat sejarahnya, makhluk hidup yang menghuni Bumi adalah organisme sel tunggal. Oleh karena itu, kemungkinan besar kehidupan yang akan ditemukan manusia di planet lain masih memiliki bentuk serupa.
Warna hijau pada tumbuhan di Bumi berasal dari klorofil. Organisme sel tunggal seperti fitoplankton juga memiliki corak serupa. Namun, di lingkungan yang seret oksigen, warnanya cenderung ungu daripada hijau.
“Bakteri ungu bisa bertahan di berbagai jenis kondisi, membuat mereka bisa hidup di dunia seperti apapun,” kata Ligia Fonseca Coelho dari Cornell University seperti dikutip dari IFLScience, Selasa (30/4/2024).
Atas dasar ini, para peneliti menyarankan astronom untuk mencari planet berwarna ungu daripada mencari planet serupa Bumi yang berwarna biru dan hijau.
Astronom dapat mencari planet berwarna ungu menggunakan “sidik jari cahaya” dengan menganalisis spektrum gelombang elektromagnetik.
“Kita harus membuat database sinyal kehidupan untuk memastikan teleskop kita tidak melewatkan bentuk kehidupan apapun. Ini bisa terjadi jika kita terlalu fokus mencari sesuatu yang mirip dengan apa yang kita lihat sehari-hari,” kata anggota tim peneliti lainnya, yang bernama Lisa Kaltenegger.
Dalam laporan risetnya, para peneliti mengidentifikasi makhluk yang dapat hidup di habitat yang seret oksigen di tempat-tempat seperti laut dalam, rawa, hingga kolam di dekat kampus mereka.
“Mereka bisa hidup di sudut tertentu. Bayangkan mereka tidak harus berkompetisi dengan tumbuhan hijau, alga, dan bakteri. Matahari bisa memberikan mereka kondisi terbaik untuk fotosintesis,” kata Coelho.
Fakta ini menarik karena mayoritas planet di dekat Bumi memiliki orbit yang mengelilingi bintang kurcaci merah (red dwarf).
Meskipun disebut sebagai bakteri ungu, organisme yang ditemukan para peneliti sebenarnya ditemukan dalam berbagai warna termasuk rona kuning dan merah. Bakteri yang paling banyak ditemukan adalah bakteri sulfur ungu dan bakteri non-sulfur ungu. Keduanya ditemukan lebih “menyukai” cahaya dengan gelombang lebih panjang, yang tidak terlihat oleh mata manusia.
Kaltenegger mengakui bahwa mencari planet berwarna ungu tidak mudah. Kemungkinan besar, planet yang berisi makhluk hidup terlalu jauh untuk ditemukan dalam waktu dekat.
“Kita membuka mata kita ke dunia yang baru. Bakteri ungu bisa bertahan hidup bahkan berkembang pesat di berbagai macam kondisi. Mudah untuk membayangkan di dunia lain, ungu seperti hijau,” kata Kaltenegger.
[Gambas:Video CNBC]
(dem/dem)