Cara Mengoptimalkan Pemanfaatan 5G agar Warga RI Dapat Menggunakannya di Berbagai Lokasi

by -127 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Jaringan 5G hingga saat ini masih belum banyak diterapkan di Indonesia. Direktur ICT Strategy & Business Huawei Indonesia, Mohamad Rosidi, menjelaskan mengapa hal ini terjadi, meskipun teknologi ini sudah ada sejak tahun 2018.

Ia menyatakan bahwa tantangan terkait 5G berasal dari model bisnis yang perlu lebih dijelaskan. Menurutnya, model bisnis ini antara operator dan pengguna akhir (end user) membutuhkan waktu yang lama. Semua aspek dalam industri 5G harus duduk bersama, mendefinisikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan.

“Sekarang adalah waktunya untuk mengaktifkan semua teknologi dengan aset yang tersedia, dengan munculnya berbagai kasus penggunaan,” kata Rosidi dalam acara Selular Media Network (SMN) di Jakarta, Kamis (25/4/2014).

“Kita telah berbicara terlalu lama, lebih baik kita membuka bisnis modelnya, dari pemerintah, industri, hingga pengguna akhir, apakah teknologi yang dibutuhkan, operator, dan masuk ke model keuangan serta akan muncul dari sisi pemantauan pengguna akhir,” tambah Rosidi.

Menurutnya, jika berbicara tentang transformasi digital, akan terdapat pendekatan strategis utama yaitu konektivitas fiber untuk konstruksi dan pembangunan yang lebih baik. Terdapat strategi utama kunci untuk transformasi digital hingga penerapan jaringan 5G yang meluas pada tahun 2024, yaitu Rencana Full Fiber Giga City, Kebijakan Full Fiber, hingga Insentif Keuangan.

“Rencana Full Fiber Giga City adalah penetapan semua konektivitas serat ke area target menjadi broadband Gigacity,” katanya.

Rosidi menambahkan untuk Kebijakan Full Fiber, di antaranya hak lintas atau persetujuan terpadu, serta berbagi infrastruktur dan infrastruktur penyiapan pre-instalasi serat atau penyedia pipa untuk konstruksi serat di gedung.

“Tentang insentif finansial adalah alokasi anggaran untuk penerapan serat hingga relaksasi pajak, misalnya insentif pajak untuk ISP, pemain serat sebagai subsidi tidak langsung,” tambahnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel selanjutnya:
Alasan Jaringan 5G di Indonesia Masih Lamban

(dem/dem)