Huawei meluncurkan brand baru di sektor kendaraan tanpa awak. Dinamai ‘Qiankun’, perusahaan tersebut menyediakan layanan intelijen, chasis mobil, audio, dan kursi sopir, untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik.
Hal tersebut diungkap CEO Huawei Intelligent Automotive Solution (IAS). Ia mengatakan 2024 akan menjadi tahun yang penting bagi pasar mobil otomatis.
“2024 akan menjadi tahun pertama komersialisasi kendaraan pintar dan akan lebih banyak mobil di jalanan yang dilengkapi sistem kendaraan tanpa awal Huawei,” kata dia.
Tak tanggung-tanggung, Huawei menargetkan sistem pengendara otomatisnya akan digunakan pada 500.000 kendaraan hingga akhir 2024.
Hal ini menunjukkan persaingan mobil pintar makin kencang di China. Diketahui, Tesla milik Elon Musk juga menyediakan layanan serupa melalui sistem software Full Self Driving (FSD).
Tesla pun memangkas harganya menjadi US$ 8.000 (Rp 129,6 jutaan) dari harga awalnya senilai US$ 12.000 (Rp 194,4 jutaan). Hal ini dilakukan untuk menggenjot penjualan.
Tak cuma itu, beberapa model mobil listrik Tesla juga diberikan diskon di China dan AS. Pemotongan harga cukup signifikan, mencapai US$ 2.000 atau Rp 32,4 jutaan.
Huawei makin gencar mengepakkan sayap setelah berhasil membuat Apple keok melalui seri HP premium Mate 60. Laporan firma Counterpoint menunjukkan pertumbuhan penjualan Huawei hingga 70% secara tahun ke tahun (yoy).
Pada Q1 2024, Huawei meraup pangsa pasar 15,5%, beda tipis dengan Apple yang mengumpulkan 15,7%. Penjualan iPhone 15 mengalami tekanan karena kompetisi dengan HP premium Huawei.