Google Blokir 17 Aplikasi Pinjol Berbahaya di Android
Jakarta, CNBC Indonesia – Belum lama ini dilaporkan terdapat 17 aplikasi pinjaman online (pinjol) berbahaya pada HP Android. Google bergerak cepat dengan memblokir seluruh aplikasi tersebut.
Laporan itu berasal dari peneliti keamanan siber ESET Research. Menurut laporan, seluruh aplikasi diunduh lebih dari 12 juta kali sejak tahun 2020.
ESET tak menyebutkan seluruh nama aplikasi yang dimaksud. Namun seluruhnya dilaporkan menggunakan teknik spyware dan digolongkan sebagai Spyloan.
Sebagian dari aplikasi itu akan meniru nama dan branding penyedia pinjaman dan institusi keuangan resmi. Namun aplikasi akan langsung meminta informasi pribadi mulai dari alamat, informasi kontak, bukti penghasilan, informasi rekening bank, serta foto kartu identitas bagian depan dan belakang.
Aplikasi akan mengambil data sensitif dari dalam perangkat. Data itu mulai dari log panggilan, event kalender, informasi perangkat, daftar aplikasi yang diinstal, informasi jaringan Wi-Fi lokal, metadata foto, daftar kontak, data lokasi pengguna, dan SMS.
“Setelah itu, operator aplikasi pinjol berbahaya akan memeras dan mengancam pengguna untuk segera membayar pinjaman, bahkan ketika pengguna tidak meminjam uang atau pinjamannya ditolak. Bahkan ada attacker yang mengancam akan membunuh keluarga pengguna,” seperti dikutip dari Gizmodo, Kamis (4/1/2023)
ESET mencatat terdapat peningkatan aplikasi Spyloan pada tahun 2023. Bukan hanya Indonesia, sejumlah negara disebut jadi korban terbanyak aplikasi tersebut seperti Meksiko, India, Thailand, Nigeria, Filipina, Mesir, Vietnam, Singapura, Kolombia, dan Peru.
Aplikasi ini akan berpromosi lewat SMS. Selain itu mereka akan memanfaatkan media sosial seperti Twitter/X, Facebook, dan Youtube untuk menarik minat pengguna.