Menghadapi Ancaman Baru Pasca El Nino: Peringatan dari Ahli BRIN

by -145 Views

Masuk tahun baru, Indonesia dihadapkan pada ancaman baru. Beberapa wilayah diprediksi akan mengalami kekeringan di tengah musim hujan saat ini. Pakar klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengungkapkan hal ini melalui akun Twitter. Dia menjelaskan bahwa akan terjadi dominasi angin monsun timuran yang biasanya terkait dengan musim kemarau. Fenomena ini berdampak pada menguatnya El Nino, sehingga kekeringan khususnya akan terjadi pada wilayah pulau Jawa.

Erma mengungkapkan bahwa intrusi udara kering dari selatan Jawa serta Australia yang sedang memasuki musim panas menjadi salah satu faktor terjadinya kekeringan ini. Hal tersebut membuat Pulau Jawa merasakan cuaca panas dan kering meski sedang musim hujan. Penguatan El Nino yang terjadi sejak Desember diperkirakan akan berlanjut hingga Januari 2024, dengan dampak berupa suhu muka laut yang mendingin dan termoklin di Papua, ini akan menyulitkan pembentukan awan dan hujan.

Pola fenomena El Nino tahun lalu pernah terjadi pada 1997, saat itu terdapat defisit curah hujan yang signifikan. Selain itu, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) juga memperingatkan soal El Nino tahun ini yang diperkirakan akan berlangsung hingga April 2024 atau bahkan lebih lama dari sebelumnya. Fenomena ini diperkirakan akan berdampak luas pada wilayah tropis, setidaknya hingga Maret 2024 mendatang, dan kemungkinan besar akan menimbulkan dampak signifikan terhadap masyarakat, aktivitas ekonomi, atau ekosistem alam di beberapa wilayah.