Indosat Menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) Sejak Lama

by -564 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) telah mulai digunakan di industri telekomunikasi Indonesia. Salah satunya oleh Indosat Ooredoo Hutchison.

Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan perusahaannya telah menggunakan teknologi canggih tersebut dalam beberapa waktu terakhir. Tujuannya adalah untuk efisiensi operasional IOH.

“Terkait efisiensi operasional, kami menggunakan AI. Kami melihat beberapa manfaat,” kata Vikram dalam Profit CNBC Indonesia, dikutip Selasa (2/1/2023).

IOH telah menggunakan AI di seluruh lapisan perusahaan. Vikram mengatakan perusahaannya bermimpi menjadi perusahaan telekomunikasi berbasis kecerdasan buatan.

Salah satu contoh penggunaan AI adalah saat melakukan perencanaan kapasitas. Terjadi peningkatan kinerja hingga hampir 100%, dibandingkan jika pekerjaan dilakukan secara manual.

“Ketika melakukan perencanaan kapasitas secara manual, tingkat akurasi kami 78-79%. Dalam enam bulan terakhir, kami mulai menggunakan AI yang mencapai 98%. Jadi kami melihat hasil jelas pada kuartal pertama sebelum lebaran, kami harus menyelesaikan sebelum November, ada penghematan US$10 juta,” jelasnya.

Teknologi itu juga digunakan untuk mendukung struktur produksi. Biayanya harus lebih murah dibandingkan dengan ARPU namun dapat menghasilkan kualitas layanan serta pendapatan yang lebih baik.

“Selain itu kami berfokus memastikan struktur biaya kami. Khususnya untuk jaringan bisa mendukung pertumbuhan ARPU. ARPU kita tidak sampai US$3. Jadi biaya produksi harus dibawah itu dengan begitu bisa menghasilkan pendapatan dan melayani dengan kualitas terbaik. Jadi banyak yang harus dikerjakan,” ungkap Vikram.

Vikram mengatakan IOH melakukan banyak kerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan teknologi tersebut, seperti Huawei, Nokia, dan Ericsson.

Kerja sama perlu dilakukan karena menurutnya pekerjaan tersebut tidak dapat dilakukan sendirian untuk mendukung baik jangka pendek maupun menengah.

“Saya dapat banyak dukungan dari mitra seperti Huawei, Nokia, dan Ericcson. Karena tidak bisa melakukannya sendiri. Itu harus dilakukan bersama. Aturan kami adalah bekerja secara gotong royong, penting bagi kami menyatukan semua orang,” kata Vikram.