Akulaku Grup, platform perbankan dan keuangan digital terkemuka di Asia Tenggara, memperkuat komitmennya untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia melalui serangkaian langkah strategis. Salah satu langkah yang diambil oleh ekosistem keuangan digital tersebut adalah dengan membangun kemitraan yang lebih erat dengan berbagai institusi pendidikan dan komunitas.
Chief Financial Officer Akulaku Group, Fan Zhang mengatakan, hal itu dilakukan dalam upaya mendorong peningkatan pemahaman finansial di kalangan masyarakat. Selain itu, Fan Zhang mengungkapkan bahwa era digital yang terus berkembang pesat sehingga menghadirkan urgensi untuk meningkatkan literasi keuangan.
“Literasi keuangan yang baik merupakan salah satu fundamental yang dibutuhkan agar masyarakat dapat mengambil keputusan finansial yang bijak. Dengan meningkatkan pemahaman finansial, kami ingin membantu memberdayakan masyarakat agar dapat mengelola dan merencanakan keuangan pribadinya dengan bijak dan efektif,” ungkap Fan Zhang dalam keterangan resmi, Rabu (27/12/2023).
Akulaku Group berencana untuk terus menggulirkan inisiatif program literasi keuangan dari berbagai entitas bisnisnya dengan berkolaborasi dengan berbagai komunitas dan institusi pendidikan. Dengan menyertakan keterlibatan dari berbagai pihak terkait, termasuk institusi pendidikan, komunitas, serta pemerintah, Akulaku Group optimistis dapat memberikan kontribusi yang nyata untuk memberikan dampak positif dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
“Kami percaya bahwa sinergi yang erat dengan komunitas dan institusi pendidikan adalah pondasi utama dalam upaya memajukan literasi keuangan di masyarakat. Ini adalah perjalanan bersama untuk membentuk masyarakat yang lebih cerdas dan bijak secara finansial di masa depan,” pungkas dia.
Tingkat literasi keuangan di Indonesia belum mencapai 50%. Berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022, indeks literasi keuangan Indonesia terus menunjukkan tren penguatan sejak tahun 2013. Di mana literasi keuangan tercatat meningkat dari 21,84% pada 2013 menjadi 49,68% pada 2022. Data tersebut menunjukkan literasi keuangan Indonesia telah meningkat lebih dari 2x lipat secara poin persentase sejak 2013.