Jakarta, CNBC Indonesia – Ernie Bot, aplikasi AI mirip ChatGPT versi China telah digunakan lebih dari 100 juta pengguna. Chief Technology Officer Baidu Wang Haifeng mengungkap hal tersebut dalam sebuah pertemuan di Beijing, dikutip dari Reuters, Jumat (29/12/2023). Pencapaian pengguna itu terjadi setelah raksasa mesin pencari tersebut membuka Ernie Bot untuk umum pada bulan Agustus.
Sebelum untuk umum, aplikasi AI itu diluncurkan terbatas dan mengalami masa uji coba lebih dari 5 bulan. Pada periode tersebut, pengguna terpilih dapat menguji kemampuan chatbot.
Para analis mengatakan bahwa meskipun peluncuran parsial pada Maret lalu kurang memuaskan. Ernie Bot disebut masih memberikan perusahaan keuntungan sebagai penggerak pertama (first-mover advantage) yang berharga di pasar yang mulai sesak pemain kecerdasan buatan generatif. Hal ini menyusul peluncuran ChatGPT dari organisasi riset AS Open AI pada akhir tahun 2022, yang menjadi aplikasi perangkat lunak dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam waktu enam bulan. Sejak itu, valuasi OpenAI mencapai lebih dari US$0 miliar. Meskipun induk OpenAI adalah organisasi nirlaba, Microsoft telah menginvestasikan US$ 13 miliar pada anak perusahaan yang akan setara dengan 49% saham.
CEO Baidu Robin Li tahun ini berulang kali memuji potensi Ernie Bot dan produk terkait untuk membantu perusahaan mendapatkan pangsa pasar di bisnis utamanya, termasuk mesin pencari, cloud, dan mobil pintar. Menurut peringkat yang diterbitkan oleh SuperCLUE, Ernie Bot memimpin semua chatbot China tetapi skornya sebesar 79,02 lebih rendah 10 poin dibandingkan versi terbaru ChatGPT.