Cak Imin Mengangkat Gibran Sebagai Kepala IKN, Mahfud Menegaskan Sikap Normatifnya

by -235 Views

Debat Cawapres 2024 yang berlangsung pada Jumat (22/12/2023) di Jakarta Convention Center (JCC) menjadi sorotan masyarakat. Ketiga cawapres yang bertarung, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD meninggalkan kesan kuat tersendiri.

Pembicaraan warganet melalui platform media sosial, khususnya Twitter, sepanjang berlangsungnya debat juga mencerminkan hal tersebut. Menurut hasil riset Drone Emprit, penampilan Gibran berhasil mencuri perhatian di ruang virtual, disusul oleh Mahfud dan Cak Imin.

Lebih dari 60.000 pembicaraan di Twitter dan berita online yang menyebutkan Gibran, disusul oleh Cak Imin dengan 37.928 dan Mahfud dengan 18.648. Selain menjadi sosok yang paling dibicarakan, Gibran juga tercatat sebagai cawapres yang berhasil meraih sentimen positif tertinggi. Di platform tersebut, Gibran mendapatkan sentimen positif sebesar 70,45% dan sentimen negatif 22,69%.

Warganet menyukai Gibran karena dianggap memberikan jawaban debat secara realistis, teknis, dan konkret. Selain itu, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini juga dinilai memiliki kemampuan berbicara yang di luar ekspektasi. Sentimen positif Gibran juga disokong oleh narasi “Let him cook” yang beredar di media sosial.

Namun, beberapa sentimen negatif terhadap Gibran muncul karena dianggap terlalu banyak membawa narasi terkait mega proyek IKN yang digagas oleh Jokowi. Selain itu, Gibran dinilai belum menjawab dengan baik soal rasio pajak dan dana sanitasi.

Sementara itu, Mahfud MD mendapatkan sentimen positif sebesar 69,48% dan sentimen negatif 15,69%. Warganet menyukai penampilan Mahfud yang terlihat tegas dan berhasil memukul mundur Cak Imin. Namun, beberapa sentimen negatif juga muncul karena tidak mampu menjawab pertanyaan tentang carbon capture storage, tempo bicara terlalu lambat, dan jawaban yang terlalu normatif.

Cak Imin mendapatkan sentimen negatif jauh lebih tinggi daripada dua cawapres lainnya. Sebanyak 40,78% pembicaraan di Twitter merupakan sentimen negatif dan 47,85% adalah sentimen positif. Warganet rupanya menyukai diksi ‘slepet’ yang berulang kali digunakan Cak Imin. Namun, mereka juga tidak menyukai Cak Imin yang dianggap terlalu banyak bicara, tidak konsisten, dan dinilai kurang memahami isu terkait dengan proyek IKN dan State of The Global Islamic Economy (SGIE) yang dilontarkan oleh Gibran.

Dalam debat tersebut, warganet juga menyoroti gestur Cak Imin yang terlihat terlalu banyak membaca teks.

https://awsimages.detik.net.id/visual/2023/12/22/suasana-debat-calon-wakil-presiden-pemilu-tahun-2024-digelar-di-jakarta-convention-center-jcc-pada-jumat-22122023-cnbc-indones-8_169.jpeg?w=1200&q=90

Sumber: https://news.detik.com/adv-nhl-detiktv/d-5939076/gibran-cak-imin-dan-mahfud-dalam-momen-penting-di-debat-cawapres-2024.

Penulis: mkh/mkh