Gagal Total, Mimpi Besar Zuckerberg Kandas di Facebook

by -253 Views

CEO Meta, Mark Zuckerberg mengalami cidera pada kakinya saat latihan seni bela diri campuran Mixed Martial Arts (MMA). Jakarta, CNBC Indonesia – Mimpi besar Mark Zuckerberg soal Metaverse kandas. Ekosistem industri itu tak memperlihatkan kemajuan yang positif. Zuckerberg diketahui berinvestasi besar pada dunia Metaverse. Bahkan, ia mengubah nama perusahaannya dari Facebook ke Meta sebagai penanda masuknya ke dunia virtual itu. Sayangnya, selama dua tahun sejak berganti nama menjadi Meta, pasar headset Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) pendukung Metaverse turun drastis. Perusahaan riset Circana mencatat penurunan tahun ini lebih besar dari tahun 2022 lalu. Tahun lalu penurunan perangkat sebesar 2% menjadi US$1,1 miliar (Rp 17 triliun). Sementara 2023 ini ambles hampir 40% menjadi US$664 juta (Rp 10,3 triliun), dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (20/12/2023).

Di internal Meta sendiri, upaya Metaverse juga mentok. Unit Reality Labs yang mengembangkan VR dan AR, rugi US$3,7 miliar (Rp 57,4 triliun) pada kuartal ketiga dengan penjualan US$210 juta (Rp 3,2 triliun) Sejak awal tahun 2022 atau setelah berganti nama menjadi Meta, Reality Labs sudah merugi total mencapai US$25 miliar atau sekitar Rp 338 triliun. CNBC International menyebutkan Meta menolak mengomentari masalah ini. Namun merujuk pada postingan blog dari Chief Technology Officer Andrew Bosworth soal Metaverse. Bosworth yang juga menjalankan Reality Labs menyebutkan AI dan Metaverse di dalam perusahaan merupakan pertaruhan jangka panjang. Dia juga mengakui taruhan tersebut bukanlah hal yang mudah dan tidak murah. “Membuat taruhan jangka panjang pada teknologi baru tidak mudah. Tidak ada jaminan berhasil, dan tidak murah. Ini juga salah satu hal berharga yang dilakukan perusahaan teknologi, dan satu-satunya cara paling relevan dalam jangka panjang,” jelasnya. Meta jadi salah satu pemimpin di pasar VR. Perusahaan diketahui telah merilis merek Quest, termasuk versi 3 yang diluncurkan Oktober lalu. Selain Meta ada juga Sony yang telah meluncurkan headset PlayStation VR2 awal tahun ini. Namun Sony belum meraih banyak pembeli.