Pemimpin China yang Berseberangan dengan Joe Biden dan Ahli AI Meninggal Dunia

by -162 Views

Pendiri SenseTime Group, Tang Xiaooi, meninggal dunia pada akhir pekan lalu. Tang sendiri merupakan profesor di Chinese University of Hong Kong. Ia awalnya mendirikan perusahaan software yang kemudian terkenal karena banyaknya permintaan teknologi pemindai wajah (facial recognition) di China. SenseTime mengumumkan Tang meninggal tanpa merinci penyakit yang diderita dan usai tokoh legendaris tersebut.

“Saat ini, kami menyampaikan belasungkawa sebesar-besarnya terhadap keluarga Profesor Tang,” kata pernyataan resmi perusahaan melalui akun WeChat, dikutip dari Reuters, Senin (18/12/2023). “Pelajaran, kerja keras, dan kegigihan Profesor Tang yang tanpa batas pada dunia sains akan selalu menginspirasi kami semua untuk terus maju,” tertulis dalam pernyataan duka cita tersebut.

Pasca pengumuman tersebut, saham SenseTime anjlok 18,25% pada Senin hari ini, dikutip dari CNBC International. Nilai saham SenseTime yang terdaftar di bursa Hong Kong turun menjadi HKD 1,03. Angka itu adalah yang terendah dalam catatan sejarah perushaan, menurut data LSEG.

Secara kumulatif, saham perusahaan AI tersebut turun 50% secara tahun-ke-tahun. Sebagai informasi, SenseTime selama ini dikenal sebagai pengembang software AI untuk beragam platform, khususnya di sektor pengumpulan konten dan facial recognition.

Sejak 2019 lalu, SenseTime masuk dalam daftar hitam sanksi Amerika Serikat (AS). Artinya, perusahaan tak bisa melakukan transaksi bisnis dengan industri di Negeri Paman Sam. AS menuduh SenseTime memiliki keterkaitan dengan kejahatan hak manusia di Xinjiang.

Tang mendirikan SenseTime pada 2014 silam dan berhasil membawa perusahaan melantai ke bursa Hong Kong pada 2021 lalu. Selain pendiri SenseTime, Tang juga merupakan direktur di Pujian Laboratory, direktur di Shanghai AI Lab, dan profesor di Chinese University of Hong Kong. SenseTime menobatkan Tang sebagai figur legendaris di dunia AI China dan menyebutnya sebgaia sosok yang memiliki pengetahuan luas, pragmatis, dan inovatif.