Penemuan Benteng Tertua Membawa Dampak Signifikan pada Sejarah Manusia

by -110 Views

Situs benteng tertua berhasil ditemukan di wilayah terpencil Siberia. Namun, bangunan diperkirakan berasal dari zaman manusia masih berburu, meramu, dan memancing. Penelitian terbaru dalam jurnal Antiquity mengungkapkan Amnya, benteng tersebut, dibangun 8.000 tahun lalu. Temuan ini berbeda dengan perkiraan sebelumnya karena pemukiman di sekitarnya cukup modern dibangun pada masa itu. Pemukiman itu memiliki pagar kayu, tepian sungai, dan juga parit. Tempat tersebut dianggap terlalu maju dibangun oleh pemburu. Jadi, para ahli memperkirakan usianya hanya beberapa ribu tahun saja. “Namun, kerangka itu mengabaikan inovasi pemburu-pengumpul di taiga Siberia 8.000 tahun lalu, termasuk konstruksi dari beberapa benteng tertua dunia,” kata para penulis penelitian, dikutip dari Newsweek, Minggu (17/12/2023). Penelitian di Amnya telah dilakukan pada 2019 oleh tim yang dipimpin dari Freie Universitat Berlin Jerman. Mereka mengumpulkan sampel untuk penanggalan radiokarbon dan memastikan usia bangunan. Temuan tim juga mengungkapkan manusia prasejarah di wilayah itu hidup jauh lebih canggih. Misalnya dengan menangkap ikan dan berburu binatang dengan tombak yang berujung tulang dan batu. Selain itu, mereka disebut menghias tembikar dengan sesuatu yang rumit. Tembikar itu untuk mengawetkan minyak ikan dan daging yang berlebih. “Lingkungan Siberia barat bagi kita terlihat agak keras dan tidak bersahabat, namun untuk kelompok pemburu dan pengumpul serta nelayan ini merupakan surga,” kata penulis penelitian, Ekaterina Dubovtseva. Temuan ini hampir sama dengan yang ada di beberapa tempat di dunia. Misalnya situs prasejarah Gobekli Tepe di Turki yang menunjukkan soal kelompok pemburu-pengumpul yang tidak selalu berkembang menjadi petani.