Dua raksasa teknologi China, Xiaomi dan Huawei, sedang bertikai. Ini terjadi setelah Xiaomi merespons klaim dari Huawei yang menyatakan bahwa ada beberapa perusahaan saingan yang melanggar paten teknologi mereka.
Yu Chengdong, yang mengepalai produk konsumen dan bisnis otomatisasi Huawei, merujuk pada teknologi ‘dragon bone’. Menurutnya, penerapan teknologi ini oleh beberapa pihak melanggar paten.
Meskipun Yu tidak secara langsung menyebut Xiaomi, namun Xiaomi baru saja memamerkan teknologi lengkungan baru ‘dragon bone’ untuk HP lipat teranyarnya, Mix Fold 3.
Xiaomi merespons tuduhan pelanggaran paten yang diindikasikan oleh bos Huawei dengan menegaskan bahwa teknologi lengkungan terbarunya sepenuhnya dikembangkan secara mandiri oleh tim internal perusahaan.
Mereka juga meminta Yu untuk mengikuti standar yang benar dan dasar ilmiah, serta tidak mengkritik kompetitor atau menyesatkan publik di masa depan.
Xiaomi mengatakan bahwa paten mereka memiliki komponen tambahan jika dibandingkan dengan paten yang dirujuk oleh Yu. Mereka juga menyatakan bahwa paten Huawei tidak dibuat publik hingga Juni 2021, padahal Xiaomi telah membuat pernyataan publik sebelum itu tentang teknologi dragon bone.
Ketegangan antara Xiaomi dan Huawei terjadi di tengah kompetisi ketat keduanya untuk merebut pasar di segmen premium. Ini bukan pertama kalinya kedua perusahaan ini bertikai. Pada tahun 2018, mereka juga pernah berselisih tentang spesifikasi kamera.
Perusahaan ini memiliki perencanaan strategis baru yang membutuhkan sumber daya untuk memperkuat konsentrasi perusahaan dalam melakukan bisnis. Pasar harus menjadi prioritas tidak hanya sektor domestik, tapi juga internasional dan global.
