WhatsApp menjadi salah satu tempat penipuan untuk melancarkan aksinya. Para penipu berusaha menjerat korban untuk menguras rekening dan mendapatkan uang. Mereka juga membuat akun rekening palsu atas nama orang lain. Menurut Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, para penipu menggunakan orang lain untuk mendaftar akun bank palsu mereka.
Para penipu menjalankan sejumlah modus penipuan, di antaranya tawaran menggiurkan di WA, telepon, chat, atau SMS tidak jelas di WA, dan social engineering di WA. Salah satu contoh penipuan adalah tawaran harga ponsel yang tidak masuk akal. Mereka juga menggunakan social engineering untuk menakut-nakuti korban bahwa perangkat mereka terjangkit malware, lalu menawarkan jasa perbaikan padahal mencuri identitas korban.
Semua itu menjadi ancaman besar di WhatsApp, dan para pengguna diharapkan waspada terhadap modus penipuan tersebut.