Google merilis model kecerdasan buatan (AI) bernama Gemini. AI ini tersedia untuk pengguna Google Cloud dan dapat menganalisis grafik serta menulis kode pemrograman komputer.
Gemini dianggap memiliki kinerja dan kemampuan yang lebih baik daripada GPT-3.5, model AI yang mendasari layanan ChatGPT milik OpenAI. Model ini dirilis dalam tiga kategori yaitu, Gemini Ultra, Gemini Pro, dan Gemini Nano.
Gemini Ultra adalah model dengan kapasitas terbesar, Gemini Pro adalah model yang dapat dikembangkan untuk tugas tertentu, sementara Gemini Nano digunakan untuk hal spesifik dan dapat berjalan di perangkat mobile seperti HP.
Gemini saat ini dapat digunakan oleh perusahaan pengguna Google Cloud di aplikasi masing-masing. Mulai 13 Desember, pengembang software dan pelanggan perusahaan dapat mengakses Gemini Pro menggunakan API di Google AI Studio atau Google Cloud Vertex AI. Pengembang Android juga sudah bisa memulai pengembangan aplikasi dengan Gemini Nano.
Gemini juga akan digunakan dalam layanan Google, seperti chatbot Bard dan Search Generative Experience. Selain itu, Gemini juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk menyediakan layanan pelanggan canggih melalui chatbot, memberikan rekomendasi produk kepada pelanggan, mengidentifikasi tren untuk merancang kampanye promosi, membuat konten pemasaran, dan sebagai pendukung produktivitas.
Google mendemonstrasikan kemampuan Gemini untuk mengambil tangkapan layar dari sebuah grafik, memperbaiki grafik setelah melakukan analisis atas laporan setebal ratusan halaman, dan mengidentifikasi jawaban yang benar dan salah dalam lembar PR matematika. Gemini Ultra diklaim sebagai model AI pertama yang dapat mengalahkan manusia dalam pemahaman bahasa dalam berbagai tugas dalam jumlah besar. Menurut Google, Gemini Ultra mampu memahami nuansa dalam subjek yang rumit.