Kompetisi antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk mendominasi industri teknologi semakin sengit. Pemerintahan Joe Biden sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan untuk memblokir akses komponen dan alat manufaktur chip canggih ke AS.
Lebih lanjut, AS juga melarang produsen semikonduktor untuk menjual chip AI ke China. Bahkan, AS mengajak negara sekutu seperti Jepang dan Belanda untuk memberlakukan kebijakan serupa.
Terbaru, Menteri Perdagangan (Mendag) AS Gina Raimondo terang-terangan mengatakan butuh anggaran lebih untuk menggagalkan kemajuan China di sektor semikonduktor.
Raimondo mengatakan AS tak bisa membiarkan China mendapatkan akses ke chip AI secara total. Selain itu, Raimondo mendesak Kongres memberikan dukungan keuangan yang diperlukan untuk meningkatkan kontrol ekspor.
Pernyataan tegas Raimondo tersebut mengindikasikan bahwa AS butuh pendanaan lebih dalam menjaga keamanan nasional, mengingat pengaruh China makin besar.
Dalam permohonan yang ditujukan kepada Kongres, Raimondo mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap alokasi anggaran saat ini sebesar $200 juta, dikutip dari CoinMarketCap, Selasa (5/12/2023).
Raimondo menyamakan biaya tersebut hanya bisa untuk membeli beberapa jet tempur. Padahal, ia menggarisbawahi bahwa situasi saat ini genting.
Ia meminta Kongres untuk mendanai operasi pemblokiran chip secara memadai. Ia menekankan bahwa perjuangan untuk mempertahankan supremasi teknologi memerlukan dukungan finansial yang besar.
Raimondo meminta perusahaan-perusahaan AS untuk beradaptasi dan mendukung prioritas yang ingin dicapai oleh pemerintah. Ia meminta perusahaan AS benar-benar mematuhi aturan pelarangan ekspor chip ke China.
Dalam suratnya ke CEO perusahaan chip AS, Raimondo mengakui bahwa kebijakan pemblokiran ke China akan berdampak pada pendapatan bisnis. Namun, ia kembali menyebut bahwa keamanan nasional lebih penting dari segalanya.
Ia secara spesifik mengkritik Nvidia, raksasa chip asal AS yang merancang chip khusus untuk pasar China. Menurut Raimondo, langkah mengelabui regulasi AS yang dapat membuat China mengakses chip canggih akan ditindak secara tegas.