Penyedia solusi perencanaan sumber daya perusahaan yang berbasis di Singapura dan Indonesia, HashMicro, menyatakan bahwa literasi dan edukasi terkait Enterprise Resource Planning (ERP) masih menjadi fokus utama perusahaan. Direktur Pengembangan Bisnis HashMicro, Lusiana Lu, mengungkapkan bahwa masih banyak pengusaha yang belum mengerti mengenai ERP. Namun, ia optimis bahwa prospek ERP masih besar dalam kurun waktu tiga tahun ke depan seiring dengan perkembangan generasi yang semakin maju dan modern.
Dalam acara Road to CNBC Awards 2023 ‘Best Industry Solutions Company’ pada Jumat, 1 Desember 2023, Lusiana menjelaskan bahwa potensi pasar untuk bisnis ERP di Indonesia masih mencapai 80% dan dapat diterapkan di berbagai sektor usaha.
Lusiana juga menyebutkan bahwa penggunaan sistem ERP tidak hanya dapat membantu dalam integrasi otomatis data perusahaan, tetapi juga dapat memaksimalkan produktivitas dan efisiensi waktu bagi pengusaha. Selain itu, ERP juga dapat melakukan pencatatan otomatis dalam pembukuan sederhana untuk laporan keuangan yang akurat. Laporan yang dihasilkan oleh sistem ERP juga bersifat real-time, sehingga dapat diperbarui kapan saja dan di mana saja.
Lebih lanjut, Lusiana menegaskan bahwa ERP dapat mengotomatisasi administrasi, terintegrasi dengan AI dan IoT, serta memberikan rekomendasi sehingga memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan yang menguntungkan. Seluruh sektor usaha, mulai dari FMCG, Trading, Mining, Agri, Manufaktur, dan sektor bisnis lainnya dapat menggunakan ERP untuk melakukan efisiensi dan mengurangi biaya.
HashMicro, yang didirikan pada tahun 2015, kini memiliki lebih dari 500 karyawan, dengan 1.750 klien di sekitar 25 negara, dan 25 ribu pengguna. Adapun klien-klien HashMicro termasuk di antaranya Bank Mega, Bank of China, BTPN, Askrindo, Asuransi Sompo, Pertamina, Toyota, Forbes Asia, Kementerian Agama, dan beberapa perusahaan terkemuka lainnya.
Selain fokus pada teknologi, HashMicro juga memiliki HashMicro Academy, sebuah organisasi nirlaba atau non-profit yang menyediakan pelatihan atau boot camp bagi mahasiswa yang kurang mampu. HashMicro Academy juga bekerja sama dengan universitas-universitas untuk menjadikan HashMicro sebagai bagian dari mata kuliah wajib. Program ini juga melibatkan universitas di Pulau Jawa dan Kalimantan dan diwujudkan dengan menerapkan sistem HashMicro sebagai bagian dari mata kuliah wajib.