NASA’s Robot Predicts Apocalypse, Humans Can Still Survive

by -111 Views

Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) bekerja sama dengan IBM dalam pengembangan model dasar kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini disebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan teknologi yang ada sebelumnya.

Model AI ini juga berbeda dengan Graphcast dan Fourcastnet yang sudah beredar, yang diklaim oleh IBM sebagai emulator AI untuk memprediksi cuaca berdasarkan data yang di latih. Sementara itu, teknologi buatan NASA dan IBM ini akan mendukung aplikasi AI generatif. Model AI ini akan digunakan untuk aplikasi cuaca dan iklim.

Kedua belah pihak berharap model AI ini dapat mencapai jangkauan yang lebih luas, memiliki waktu inferensi yang lebih cepat, serta menggunakan data yang beragam dan besar. Tingkat keakuratan perkiraan iklim juga diharapkan dapat ditingkatkan oleh NASA dan IBM. Aplikasi model AI ini memiliki kemampuan untuk memprediksi fenomena meteorologi, menyimpulkan informasi dengan resolusi tinggi berdasarkan data yang resolusinya rendah.

Selain itu, model AI ini juga mampu mengidentifikasi berbagai kondisi, mulai dari turbulensi pesawat hingga kebakaran hutan. Kerja sama antara NASA dan IBM ini bukanlah yang pertama, sebelumnya keduanya juga pernah membuat model dasar lain yang akhirnya diikuti oleh model AI terbaru ini. Model dasar sebelumnya menggunakan data dari satelit NASA. IBM mengklaim kecerdasan geospasial yang digunakan terbesar pada platform terbuka Hugging Face. IBM dan NASA menggunakan model ini untuk melacak dan visualisasi aktivitas penanaman serta pertumbuhan pohon di Kenya, dengan harapan dapat menanam lebih banyak pohon serta mengatasi kelangkaan air.