Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi topik hangat selama setahun terakhir. Tren teknologi ini diperkirakan akan bertahan lama dan bahkan berkembang lebih luas lagi. Nasibnya tidak seperti NFT atau Metaverse yang sempat heboh pada 2020 lalu, lantas kini mulai terlupakan. Di tengah popularitasnya, AI masih memicu kontroversi, bahkan di kalangan konglomerat industri teknologi di Silicon Valley. Ada yang sepenuhnya mendukung dengan alasan membantu kehidupan manusia, ada juga yang menentang karena menilai AI bisa merenggut lapak pekerjaan. Saat ini, sudah banyak perusahaan yang melakukan perampingan organisasi. Mereka memanfaatkan tool AI dan operator mesin untuk menyelesaikan banyak pekerjaan.
Dalam wawancara dengan Travel Noah di ‘What Now Podcast’, pendiri Microsoft Bill Gates menanggapi isu ini. Ketika ditanya apakah AI akan mengancam pekerjaan manusia, Gates menjawab, “Jika pada akhirnya masyarakat cuma perlu bekerja 3 hari dalam seminggu, maka itu [AI] tak jadi masalah.” Dengan kata lain, Gates mengakui bahwa pengembangan AI nantinya akan membuat pekerjaan yang dilakukan manusia saat ini digantikan oleh mesin. Manusia tak lagi perlu bekerja selama 5 hari sepekan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Jawaban Gates tersebut menjadi viral dan banyak netizen memberikan komentar negatif soal pernyataan Gates. Mayoritas netizen mengkritik pernyataan Gates dan menganggapnya mudah dikatakan karena Gates adalah seorang miliarder. Mereka juga mengkhawatirkan bahwa gaji mereka akan semakin kecil dan AI akan mengancam pekerjaan di tingkatan manajemen menengah.