Nomor seluler yang tidak aktif masih bisa digunakan pada akun WhatsApp. Namun ternyata ini berpotensi disalahgunakan untuk kejahatan online termasuk penipuan. Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan bahwa WA tetap hidup meskipun nomor seluler itu tidak diisi ulang setelah penggunaan awal. Hal ini menjadi kekosongan karena tidak ada aturan yang mengatur apakah nomor pelanggan bisa digunakan untuk tujuan lain.
Merza menyarankan bahwa satu nomor seluler seharusnya hanya dapat digunakan oleh orang yang sama dan mendorong adanya regulasi kewajiban antara penyelenggara OTT (over-the-top) dengan operator seluler. Hal ini bertujuan untuk memonitor konten negatif yang tersebar dengan lebih efektif.
Namun, saat ini aturan hanya mengikat pada operator seluler, sementara belum ada regulasi terkait layanan digital. UU 36 tahun 1999 yang mengatur pembatasan opsel untuk melihat langsung konten khususnya yang ada di dalam aplikasi belum mampu menangani masalah konten digital. Sehingga, aturan yang ada dianggap sudah terlalu lama dan belum mengenal keadaan dunia digital.
Presiden Direktur Smartfren ini menegaskan bahwa aturan yang ada belum cukup mengenal konten digital, karena dalam UU tersebut para penyelenggara telko tidak boleh melihat isi pesan. Oleh karena itu, mereka berharap adanya regulasi yang lebih canggih untuk mengatasi permasalahan di dunia digital.
