Penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tidak hanya terbatas pada chatbot seperti ChatGPT dan Bard, tetapi juga sudah banyak digunakan dalam industri e-commerce. Ketua Umum idEA, Bima Laga, mengungkapkan bahwa penggunaan AI dalam industri e-commerce telah semakin signifikan. Banyak perusahaan e-commerce yang memanfaatkan teknologi canggih tersebut, antara lain untuk chatbot, pengenalan gambar, analisis prediksi, dan otomasi rantai pasok.
Bima juga menyebut bahwa beberapa UMKM di dalam negeri juga telah menggunakan AI. Teknologi ini terbukti dapat membantu operasional menjadi lebih efisien, seperti penggunaan AI dalam photoshoot dan pembuatan chat dengan multiplatform. Penggunaan AI dalam industri e-commerce bukanlah hal baru, bahkan di China beberapa perusahaan besar telah menerapkan teknologi AI yang lebih canggih lagi. Mereka menggantikan influencer atau pegawai e-commerce dengan robot AI untuk live streaming, yang berhasil meningkatkan penjualan hingga 400% dibandingkan sebelumnya.
Meski demikian, Bima mengatakan bahwa di Indonesia penggunaan AI masih terbatas pada kebutuhan dasar. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk mengarah ke penggunaan yang lebih maju seperti live streaming. Saat ini, industri e-commerce di Indonesia masih memperkenalkan AI untuk kebutuhan dasar.